JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meminta kalangan perbankan meningkatkan pencadangan provisi sebagai bentuk antisipasi terjadinya kredit bermasalah. Potensi terjadinya kredit bermasalah sangat besar akibat perekonomian global yang tidak kondusif dan tingginya inflasi.
"Bank harus meningkatkan pencadangan terhadap kreditnya. Meskipun ini akan mengurangi laba, namun harus dilakukan sebagai bentuk antisipasi," ujar Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Halim Alamsyah di Jakarta, Minggu (6/4/2008).
Menurut Halim, BI tetap memantau pengucuran kredit yang dilakukan perbankan agar diterapkan secara hati-hati. Selain itu, penerapan manajemen risiko hingga pencadangan yang dilakukan bank sesuai dengan kolektibilitas debitornya. Namun, pencadangan yang dilakukan bank akan turun dengan pulihnya pasar.
"Pencadangan dan potensi penurunan laba tidak akan terjadi sepanjang tahun. Semua akan membaik sejalan pulihnya pasar. Yang terpenting adalah pengelolaan risikonya,'" paparnya. (Okezone)
"Bank harus meningkatkan pencadangan terhadap kreditnya. Meskipun ini akan mengurangi laba, namun harus dilakukan sebagai bentuk antisipasi," ujar Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Halim Alamsyah di Jakarta, Minggu (6/4/2008).
Menurut Halim, BI tetap memantau pengucuran kredit yang dilakukan perbankan agar diterapkan secara hati-hati. Selain itu, penerapan manajemen risiko hingga pencadangan yang dilakukan bank sesuai dengan kolektibilitas debitornya. Namun, pencadangan yang dilakukan bank akan turun dengan pulihnya pasar.
"Pencadangan dan potensi penurunan laba tidak akan terjadi sepanjang tahun. Semua akan membaik sejalan pulihnya pasar. Yang terpenting adalah pengelolaan risikonya,'" paparnya. (Okezone)
