Warga Padukuhan Candisari, Hargosari, Kecamatan Tanjungsari Gunungkidul dihebohkan dengan sebuah pohon keramat. Pohon itu sebenarnya sudah roboh, namun pohon tersebut berdiri kembali.
Warga menyebut pohon tersebut sebagai pacak suci. Sebelumnya pohon yang berusia ratusan tahun ini roboh akibat angin puting beliung yang menerjang wayah tersebut . Bahkan, saat roboh, pohon tersebut meninggalkan jejak dengan menimpa bagian depan masjid An Nashr di tengah padukuhan Candisari.
Keesokan harinya, warga pun memotong pohon tersebut bersama para Koramil setempat sekitar pukul 12.00 siang. Namun ketika warga bermaksud menyingkirkan potongan pohon, mereka kontan terkejut karena bagian bawah pohon tersebut telah berdiri tegak kembali seolah tak pernah roboh.
"Tau-tau pohon tersebut sudah berdiri lagi, aku tidak mengerti," jelas Jumeno, kepala dukuh Candisari.
Peristiwa itu pun kontan mendapat perhatian warga sekitar. Mereka langsung mendatangi lokasi pohon yang dikeramatkan tersebut untuk menyaksikan langsung. Menurut Jumeno, sebelum tumbang, tinggi pacak suci sekitar 16 meter. Setelah tumbang dan dipotong, bagian bawah pohon keramat yang kembali berdiri tersebut tingginya sekitar 4 meter.
"Padahal tadi sudah toboh sampai akar-akarnya, tapi sekarang sudah menyatu, sudah tegak seperti semula," tambahnya.
Sementara itu, sesepuh desa tersebut, Harno, mengatakan bahwa pohon tersebut telah berada di tempat tersebut sejak lama. Pohon inilah yang dipercaya sebagai cikal bakal adanya desa Hargosari. "Candisari ini kan padukuhan tertua di Hargosari, dan pacak suci adalah semacam pasak utama penyangga desa," tutur Harno.