Peristiwa mengerikan terjadi di sebuah penjara di Prancis. Seorang narapidana membunuh teman satu selnya dan memakan paru-parunya. Pembunuhan keji itu terjadi setelah otoritas mengabaikan permohonan kanibal tersebut untuk mendapatkan pertolongan psikologis.
Dalam persidangan di Kota Rouen, Prancis, Nicolas Cocaign mengungkapkan bahwa dirinya punya sejarah gangguan kejiwaan. Gangguan telah berlangsung lama sebelum pria berumur 39 tahun itu membunuh korbannya, mengambil paru-parunya dan menggorengnya dengan menggunakan kompor darurat di sel mereka.
"Tak ada yang mendengarkan saya," kata Cocaign di persidangan seperti dilansir kantor berita AFP.
"Saya beberapa kali meminta pertolongan, dengan mengatakan saya pria yang bisa berbahaya. Saya pun bertindak, dan baru kemudian mereka serius menanggapi saya," imbuhnya.
Cocaign dituntut atas pembunuhan rekan satu selnya, Thierry Baudry pada Januari 2007. Dilahirkan pada tahun 1971, Cocaign memiliki masa lalu yang menyedihkan.
Pria itu telah ditinggalkan oleh ibunya sejak bayi dan diasuh oleh negara sampai dia diadopsi pada usia 3 tahun. Sejak umur 6 tahun, dia sudah ditangani oleh psikiater. Kabarnya, sejak kecil dia kesulitan membedakan mana yang benar dan salah. Bahkan gangguan mentalnya memburuk setelah dirinya disodomi pada usia 13 tahun.
Dalam persidangan di Kota Rouen, Prancis, Nicolas Cocaign mengungkapkan bahwa dirinya punya sejarah gangguan kejiwaan. Gangguan telah berlangsung lama sebelum pria berumur 39 tahun itu membunuh korbannya, mengambil paru-parunya dan menggorengnya dengan menggunakan kompor darurat di sel mereka.
"Tak ada yang mendengarkan saya," kata Cocaign di persidangan seperti dilansir kantor berita AFP.
"Saya beberapa kali meminta pertolongan, dengan mengatakan saya pria yang bisa berbahaya. Saya pun bertindak, dan baru kemudian mereka serius menanggapi saya," imbuhnya.
Cocaign dituntut atas pembunuhan rekan satu selnya, Thierry Baudry pada Januari 2007. Dilahirkan pada tahun 1971, Cocaign memiliki masa lalu yang menyedihkan.
Pria itu telah ditinggalkan oleh ibunya sejak bayi dan diasuh oleh negara sampai dia diadopsi pada usia 3 tahun. Sejak umur 6 tahun, dia sudah ditangani oleh psikiater. Kabarnya, sejak kecil dia kesulitan membedakan mana yang benar dan salah. Bahkan gangguan mentalnya memburuk setelah dirinya disodomi pada usia 13 tahun.