Dampak dari kelambanan pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) soal kegiatan ajaran Ahmadiyah yang dianggap sesat, telah membuahkan dampak buruk.
Sebuah masjid milik jemaah Ahmadiyah di Kampung Parakan Salak, Desa/Kecamatan Parakan Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB dibakar ratusan massa tidak dikenal, bahkan satu unit sekolah juga terkena imbas amukan massa.
Menurut informasi, peristiwa ini terjadi menyusul pada Jumat (25 April) lalu massa dari Forum Komunikasi Jamiatul Mubalighin (FKJM) sempat mengultimatum Ahmadiyah di Desa Parakan Salak agar menghentikan segala aktivitasnya.
Namun, aksi massa tidak mendapat perlawanan dari jemaah Ahmadiyah.
Suasana di kampung tersebut Senin dini hari tadi mendadak menjadi mencekam, setelah terjadinya aksi massa yang membumi-hanguskan Masjid Al-Furqon milik jemaah Ahmadiyah di kampung itu.
Masjid yang berada di tengah komplek Ahmadiyah ini dibakar ratusan massa yang diduga datang dari Kecamatan Cicurug, Cibadak dan Parung Kuda sekitar pukul 00.00 WIB.
Setibanya di Komplek Ahmadiyah, massa langsung melakukan pembakaran masjid dan merusak sejumlah fasilitas sekolah dan madrasah, kaca dan jendela sekolah berantakan. Namun, tak ada yang berusaha memadamkan api yang telah menghanguskan seluruh masjid.
Menurut salah seorang saksi mata, Rina (30), sejak pukul 23.30 WIB sudah terdengar kabar bahwa ratusan massa sudah berkumpul di jalan menuju masjid dan sekitar pukul 00:00 WIB aksi pembakaran pun terjadi.
"Saya dan warga yang lain lari untuk menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam rumah," ujarnya.
Ia menyebutkan, setelah bangunan masjid terbakar dan satu unit sekolah dirusak, massa yang diperkirakan lebih dari 300 orang itu langsung membubarkan diri dengan menggunakan beberapa mobil bak.
Sementara itu, Sekretaris jemaah Ahmadiyah Parakan Salak, Edi Irawan, mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan pembakaran masjid yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Saya telah melaporkan kejadian ini kepada Ahmadiyah pusat. Kami juga akan menempuh jalur hukum atas kejadian ini," tegasnya.
Hingga Senin pagi, aparat kepolisian dari Polres Sukabumi terus melakukan penjagaan dan rencananya Senin siang akan dilakukan olah TKP, namun hingga kini belum ada keterangan yang jelas dari pihak kepolisian. (dj)
Sebuah masjid milik jemaah Ahmadiyah di Kampung Parakan Salak, Desa/Kecamatan Parakan Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB dibakar ratusan massa tidak dikenal, bahkan satu unit sekolah juga terkena imbas amukan massa.
Menurut informasi, peristiwa ini terjadi menyusul pada Jumat (25 April) lalu massa dari Forum Komunikasi Jamiatul Mubalighin (FKJM) sempat mengultimatum Ahmadiyah di Desa Parakan Salak agar menghentikan segala aktivitasnya.
Namun, aksi massa tidak mendapat perlawanan dari jemaah Ahmadiyah.
Suasana di kampung tersebut Senin dini hari tadi mendadak menjadi mencekam, setelah terjadinya aksi massa yang membumi-hanguskan Masjid Al-Furqon milik jemaah Ahmadiyah di kampung itu.
Masjid yang berada di tengah komplek Ahmadiyah ini dibakar ratusan massa yang diduga datang dari Kecamatan Cicurug, Cibadak dan Parung Kuda sekitar pukul 00.00 WIB.
Setibanya di Komplek Ahmadiyah, massa langsung melakukan pembakaran masjid dan merusak sejumlah fasilitas sekolah dan madrasah, kaca dan jendela sekolah berantakan. Namun, tak ada yang berusaha memadamkan api yang telah menghanguskan seluruh masjid.
Menurut salah seorang saksi mata, Rina (30), sejak pukul 23.30 WIB sudah terdengar kabar bahwa ratusan massa sudah berkumpul di jalan menuju masjid dan sekitar pukul 00:00 WIB aksi pembakaran pun terjadi.
"Saya dan warga yang lain lari untuk menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam rumah," ujarnya.
Ia menyebutkan, setelah bangunan masjid terbakar dan satu unit sekolah dirusak, massa yang diperkirakan lebih dari 300 orang itu langsung membubarkan diri dengan menggunakan beberapa mobil bak.
Sementara itu, Sekretaris jemaah Ahmadiyah Parakan Salak, Edi Irawan, mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan pembakaran masjid yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Saya telah melaporkan kejadian ini kepada Ahmadiyah pusat. Kami juga akan menempuh jalur hukum atas kejadian ini," tegasnya.
Hingga Senin pagi, aparat kepolisian dari Polres Sukabumi terus melakukan penjagaan dan rencananya Senin siang akan dilakukan olah TKP, namun hingga kini belum ada keterangan yang jelas dari pihak kepolisian. (dj)