Mengapa Pelawak Sering Terjebak narkoba ?


Satu lagi pelawak tertangkap karena kasus narkoba.

Seperti biasa, setiap selebritis terkena kasus kriminal, mereka selalu menutupi kepalanya. Adegannya selalu sama. Beberapa orang polisi mengerubungi si artis tersangka. Si artis tersangka memakai topi, sambil menutup kepalanya—seakan-akan trik ini bisa menutupi identitasnya, padahal namanya disebut dengan jelas dalam tayangan itu. Lalu, setelah itu, adegan beralih ke konferensi pers. Wajah si artis tersangka sedih. Air matanya bercucuran. Lantas, keluarlah kalimat-kalimat penyesalan.

Kalau ini adegan dalam film, mungkin si penulis naskah hanya meng-copy paste dari naskah lama, tinggal mengganti nama dan tempatnya saja.

Yang saya heran, mereka yang tertangkap itu, sepertinya tak pernah terlihat seperti pemakai sebelumnya. Setidaknya tidak di mata orang awam ya. Lihat saja, Doyok, Polo, Deri. Sekarang Gogon. Memang mereka bermata sayu, tapi saya kira itu karena kurang tidur. Hehe. Mungkin juga, tekanan ke diri mereka begitu berat—harus membuat orang tertawa—hingga akhirnya mereka membutuhkan bantuan kimiawi untuk tetap bisa lucu.

Coba kita bandingkan dengan Slank beberapa tahun lalu. Bertahun-tahun mereka tampil di televisi. Bahkan rasanya orang awam pun, akan curiga kalau mereka on drugs. Mata sayu. Bicara terbata-bata. Tapi, mereka tidak pernah tertangkap. Apakah polisi jaman dulu, belum tahu banyak soal narkoba? Saya rasa tidak. Kalau orang awam, mungkin ya. Saya pernah bertanya soal ini pada Kaka Slank, dia menjawab begini;

“Gue nggak dengar juga jaman ’93 dan ’94, memang sudah ada gerakan anti narkoba? Gue pernah bawa mushroom di tas. Masuk X Ray kan? Nggak apa-apa. Berarti nggak tahu kan. Pernah bawa sabu, nggak apa-apa. Baru-baru aja, Ivan lupa naruh cimeng sedikit, terus masuk X Ray. Petugasnya bilang, ‘ah nggak apa-apa kalau sedikit mah’. Memang baik hati juga petugas dari dulu. Kalau mau ditangkap sih, [ada] berapa gram di kantong.”

“Berarti dari dulu petugas memang simpatik ya pada Slank?” tanya saya lagi.
“Sepertinya begitu. Padahal kalau mau dicekal, langsung dapet sepuluh gram seorang mah.”

Dan rasanya, selama ini, yang terlihat di televisi, lebih banyak berita soal pelawak tertangkap karena kasus narkoba, ketimbang musisi. Mungkin benar apa yang dikatakan David Naif, soal pelawak. “Di Indonesia tuh justru yang superstar, pelawak. Dibandingin penyanyi, masih lebih kaya pelawak. Lihat aja pelawak, ada yang mobilnya Hummer.”

Dan lihatlah pelawak. Satu lagi tertangkap karena kasus narkoba. Bisa jadi, kisah hidup mereka lebih rock n’ roll ketimbang rock star manapun di Indonesia. Hehe. Atau, ini salah satu indikasi, kalau pelawak tidak bisa main rapi. Sudah jelas-jelas, banyak teman mereka yang sudah tertangkap. Eh, mereka tidak belajar juga. Yah, minimal, kalau belum bisa berhenti. Berhati-hati lah.

Polo, di salah satu tayangan infotainment, kurang lebih bilang, kalau mereka hanya korban kemodern-an jaman. Kalau begini, jadi seperti kisah klise. Orang kampung, datang ke kota, mengenal narkoba, akhirnya tertangkap polisi. Saya tak bisa membayangkan. Dari mana para pelawak itu mengenal drugs? Siapa yang mengenalkannya ya? Kalau Bob Dylan yang mengenalkan mariyuana pada the Beatles, lantas siapa yang mengenalkan Polo, Doyok, dan Gogon pada narkoba ya?

Kalau difilmkan, bagaimana adegannya ya? Apakah akan jadi adegan yang kocak penuh tawa, atau adegan yang psikedelik, seperti adegan tercebur dalam toilet lalu berenang-renang seperti di Trainspotting? Karena momen itu, yang akan mengubah hidup para pelawak itu selamanya.

Walau agak samara-samar, saya jadi teringat sebuah adegan ketika seorang teman berkenalan dengan mariyuana untuk pertamakalinya. Dia melihat temannya melinting ganja. Lantas membakarnya di kamarnya. Dia belum pernah mencobanya.

“Emang itu bisa bikin tidur ya?” kata dia.
“Bisa. Mau coba?” kata temannya.

Lantas dihisapnya ganja itu.

“Ah, mana? Nggak ngaruh kok,” katanya sambil menghisap lagi.

Si pemberi ganja hanya cengengesan.

“Nggak ada pengaruhnya ah,” kata si teman sambil menghisap lagi. Kali ini, dia menghisap sambil tiduran.

Tak berapa lama, dia tertidur pulas. ( Sumber )

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris