Anggota DPR AS yang menjadi korban penembakan brutal di Texas akhir pekan lalu, Gabrielle Giffords, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Perempuan politisi itu sudah dapat memahami perintah verbal, walau belum bisa segera dipastikan telah keluar dari masa kritis.
Tangan pasien juga sudah dapat memberikan tanda isyarat. Dokter Michael LeMole, mengatakan bahwa Gifford sudah dapat menerima perintah verbal. Giffords, ujarnya, sudah dapat mengangkat dua jari dan ibu jari seperti yang diperintahkan.
"Mungkin terdengar sederhana, mengangkat tangan dan meremas. Tapi ini sama sekali tidak sederhana," ujar LeMole, seperti yang dikutip kantor berita Associated Press, Senin, 10 Januari 2011. LeMole tengah berupaya menyembuhkan Giffords di rumah sakit University Medical Center, Kota Tucson.
Menurut LeMole, Giffords ditembak di tengkorak belakang. Peluru lalu menembus hingga ke bagian kening melalui otak bagian kiri. Setelah penembakan, Giffords dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi pada otaknya yang cedera.
Kondisi Giffords kala itu sangat kritis, namun LeMole mengatakan bahwa kondisi pasien berusia 40 tahun itu mulai stabil dan menunggu perkembangan lebih lanjut.
"Kami belum bisa sepenuhnya lega. Otak Giffords saat ini mengalami pembengkakan yang memakan waktu tiga hingga lima hari untuk mencapai puncaknya. Tapi jika bengkak tidak bertambah dari hari ke hari, baru kita bisa sedikit optimis," ujar LeMole.
Sejauh ini, ujar LeMole, Giffords yang masih mendapat pasokan oksigen melalui selang, belum menunjukkan tanda-tanda akan kembali kritis. Menurut pemantauan melalui CAT scan, pembengkakan di otak Giffords tidak bertambah parah. Pembengkakan ini merupakan hal yang wajar sehabis menjalani operasi otak.
Giffords merupakan salah satu dari 14 korban tembakan yang dilakukan oleh Jared Lee Loughner di sebuah toko di Tucson, negara bagian Arizona, Sabtu, 8 Januari 2011. Saat ini, Loughner tengah menjalani persidangan awal berupa pembacaan dakwaan. Jika terbukti bersalah, dia terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Loughner menembakkan 31 peluru ke arah massa. Enam orang tewas, termasuk seorang hakim federal dan seorang bocah berusia sembilan tahun.
Ketika hendak mengisi kembali peluru, Loughner diringkus oleh beberapa orang. Dilaporkan, Loughner membawa 90 peluru, dan akan dia habiskan ke arah banyak orang.
Delapan korban luka dibawa ke rumah sakit. Enam diantara mereka, termasuk Giffords, dalam keadaan kritis, namun dua lainnya dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang.