Toby Young: Islam Adalah Agama Pembenci Wanita !


Toby Young memberitahu para pembaca media Inggris bahwa burqa adalah simbol dan sumber penindasan terhadap wanita Muslim, menentang pernyataan Menteri Imigrasi Damian Green. (Foto: BBC)

LONDON (Berita SuaraMedia) – Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Sunday Telegraph, Menteri Imigrasi Damian Green dikutip mengatakan, “Secara pribadi saya merasa bahwa memberitahu orang-orang tentang apa yang bisa dan tidak bisa mereka kenakan, jika mereka hanya berjalan-jalan, adalah sesuatu yang bersifat agak tidak Inggris untuk dilakukan. Kita adalah masyarakat yang toleran dan saling menghormati.”

“Jelas, ini adalah masa ketika kita harus bisa mengidentifikasi diri kita sendiri, dan orang-orang harus bisa melihat wajah kita, tapi saya rasa sangat tidak mungkin dan tidak akan diinginkan bagi Parlemen Inggris untuk mencoba meloloskan sebuah undang-undang yang mendikte apa yang dikenakan orang.”

Green berpendapat bahwa pemungutan suara di Perancis untuk larangan burqa tidak akan benar-benar berdampak pada imigrasi ke Inggris.

“Saya rasa sangat sedikit kaum wanita di Perancis yang benar-benar memakai burqa. Mereka (parlemen Perancis) melakukannya untuk efek demonstrasi.”

“Budaya politik Perancis sangat berbeda. Mereka adalah negara sekuler yang agresif. Mereka bisa melarang burqa, salib di sekolah, dan hal-hal seperti itu.”

“Di sini kita punya sekolah yang secara terbuka dikelola oleh kelompok-kelompok agama. Saya rasa tidak perlu untuk menyeberang ke kebijakan imigrasi dari apa yang dilakukan Perancis tentang burqa.”

Komentar Green akan membuat cemas para pendukung larangan yang jumlahnya semakin bertambah itu. Sebuah survei YouGov minggu lalu menemukan bahwa 67% pemilih menginginkan pemakaian burqa diilegalkan.

Green menggunakan wawancara dengan kantor berita Sunday Telegraph untuk mengeluarkan pesan ke seluruh dunia bahwa Inggris tidak lagi lunak tentang imigrasi.

Dia mengatakan pada musim panas ini akan terjadi penindakan keras terhadap imigrasi ilegal – termasuk pernikahan pura-pura, pekerja ilegal, dan perdagangan manusia – dan mengonfirmasi bahwa di musim gugur pemerintah akan menetapkan batasan terhadap migran yang masuk ke Inggris dari luar Uni Eropa.

Keputusan tegasnya untuk menepis burqa akan mengecewakan beberapa anggota parlemen dari Partai Konservatif kanan tengah, termasuk Philip Hollobone, yang telah mengajukan rancangan undang-undang pribadi untuk melarang siapapun menutupi wajahnya di depan publik.

Hollobone mengatakan akhir pekan lalu bahwa dia akan menolak bertemu dengan konstituen wanita yang memakai burqa.

Di bagian lain pemberitaan Telegraph, di bawah judul “Dengan menolak larangan burqa, Damian Green mendukung penghinaan terhadap jutaan wanita Inggris.” Toby Young memberitahu para pembaca bahwa “burqa adalah simbol dan sumber penindasan terhadap wanita Muslim.”

Menurut Young, “Sedikit orang yang bisa meragukan bahwa Islam adalah agama yang sangat membenci wanita.” Sementara untuk pemakaian jilbab, menurut Young, “Bagi kebanyakan wanita Muslim itu bukan pilihan bebas tapi sesuatu yang dipaksakan oleh ayah, saudara laki-laki, atau suami mereka. Dan konsekuensi dari tidak mematuhinya bisa berupa pemukulan atau sesuatu yang lebih buruk.”

Sementara itu, di koran Independent, Joan Smith juga mengangkat larangan burqa di Perancis. Smith tidak melampiaskan kemarahan melawan larangan itu tpai bukan karena itu mencerminkan serangan memalukan terhadap hak kaum wanita untuk bebas mengenakan pakaian. Penulis feminis itu tidak menganggapnya sebagai masalah samasekali. Dia berpendapat bahwa hukum Perancis salah karena akan menghasilkan “parade martir pemakai burqa” dan “Islamis di seluruh dunia akan menyukai setiap menitnya.”

Mengenai poin bahwa “wanita Muslim sering mengatakan bahwa mereka memilih untuk memakai niqab atau burqa atas keinginan mereka sendiri,” Smith mengatakan bahwa itu benar dalam beberapa kasus. Tapi, menurut Smith, “motivasi memakainya hampir selalu bersifat politis.” (rin/iw/tg) www.suaramedia.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris