Terjadi kegemparan. Lantai dasar keramik dan tiang di dalam Masjid Jami Al-Falah, Kampung Tundagan, Keluarahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (22/9/2010) malam, bergeser dengan sendirinya.
Pengurus DKM tersebut, Sariful Gaos, mengatakan pergeseran itu tampak jelas terlihat dari lantai dasar masjid yang sebelumnya sudah bergeser sejak empat hari lalu, kemudian kembali terjadi bergeser seperti semula.
Warga sebelumnya tidak percaya, namun karena ini memang keajaiban akhirnya melalui pengeras suara diberitahukan kepada seluruh warga hingga berdatangan ke dalam masjid.
"Terlihat kembali bergesernya sekarang, berubah lagi seperti semula," katanya. Masjid di pinggiran Jalan Tundagan itu dibangun tahun 1989. Berdasarkan pengakuan warga, masjid kembali bergeser seperti semula usai para jemaah menunaikan shalat Isya.
Peristiwa bergesernya masjid itu, hingga menjelang tengah malam warga yang sekadar ingin melihat keajaiban alam tersebut masih memadati kawasan masjid.
Pengakuan warga dan pengurus masjid, tidak ada material bangunan masjid yang mengalami kerusakan atau keretakan dari pergerakan itu, kecuali keretakan bekas gempa Tasikmalaya 2 September 2009.
Warga setempat, Uun (60) mengatakan, pergeseran masjid itu terlihat dari deretan keramik yang arah garisnya bergeser kesamping serta empat tihang berbentuk persegi dalam masjid itu dua diantaranya bagian dinding tihang terlihat sudutnya bergeser.
"Karena tidak percaya bergeser, saya buka karpetnya dan terlihat keramik itu miring ke bagian selatan dan bergeser ke barat," katanya.
Bahkan warga yang mendatangi masjid tersebut tampak keheranan dan sebagian warga mengaku merinding mendengar dan melihat langsung lantai dan tihang masjid bergeser dari sudut yang biasa warga melihatnya sejak awal pembangunan.
"Terlihat bergesernya itu dari lantai dan tihang dalam masjid melilit ke samping," kata salah seorang warga setempat Ny Yuyun yang datang bersama anaknya.
Pengurus DKM tersebut, Sariful Gaos, mengatakan pergeseran itu tampak jelas terlihat dari lantai dasar masjid yang sebelumnya sudah bergeser sejak empat hari lalu, kemudian kembali terjadi bergeser seperti semula.
Warga sebelumnya tidak percaya, namun karena ini memang keajaiban akhirnya melalui pengeras suara diberitahukan kepada seluruh warga hingga berdatangan ke dalam masjid.
"Terlihat kembali bergesernya sekarang, berubah lagi seperti semula," katanya. Masjid di pinggiran Jalan Tundagan itu dibangun tahun 1989. Berdasarkan pengakuan warga, masjid kembali bergeser seperti semula usai para jemaah menunaikan shalat Isya.
Peristiwa bergesernya masjid itu, hingga menjelang tengah malam warga yang sekadar ingin melihat keajaiban alam tersebut masih memadati kawasan masjid.
Pengakuan warga dan pengurus masjid, tidak ada material bangunan masjid yang mengalami kerusakan atau keretakan dari pergerakan itu, kecuali keretakan bekas gempa Tasikmalaya 2 September 2009.
Warga setempat, Uun (60) mengatakan, pergeseran masjid itu terlihat dari deretan keramik yang arah garisnya bergeser kesamping serta empat tihang berbentuk persegi dalam masjid itu dua diantaranya bagian dinding tihang terlihat sudutnya bergeser.
"Karena tidak percaya bergeser, saya buka karpetnya dan terlihat keramik itu miring ke bagian selatan dan bergeser ke barat," katanya.
Bahkan warga yang mendatangi masjid tersebut tampak keheranan dan sebagian warga mengaku merinding mendengar dan melihat langsung lantai dan tihang masjid bergeser dari sudut yang biasa warga melihatnya sejak awal pembangunan.
"Terlihat bergesernya itu dari lantai dan tihang dalam masjid melilit ke samping," kata salah seorang warga setempat Ny Yuyun yang datang bersama anaknya.