Fenomena Alam Langit terbelah yang terjadi di Kota Padang dan Yogyakarta kini membuat resah penduduk wilayah tersebut, sebab kota Padang dan Yogyakarta pernah mengalami gempa besar pada beberapa waktu lalu.
"Yah, sedikit resah sih, sebab aneh banget itu langit, kalau dilihat dari videonya," kata Muljono warga Kaliurang, Yogyakarta.
Menurut Muljono kabar hebohnya langit terberlah tersebut sebenarnya sudah sejak bulan Juni 2010 kemarin, namun tiap hari kabar tersebut menyeruak setelah video amatir si unggah di situ Youtube.
Sama halnya, dengan Sigit salah satu pelajar di kota Gudeg tersebut,"Takutnya ada hal-hal aneh, soalnya kejadian itu di Kota Padang dan Yogya, keduanya pernah dilanda gempa dasyat," tandasnya.
Hebohnya fenomena langit terbelah, menurut para pakar merupakan fenomena biasa dan memang selebihnya tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
Kepala Sub Bidang Informasi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofosika (BMKG) Harry Tirto Djatmiko mengatakan, dalam fenomena tersebut adalah fenomena kapan bisa saja terjadi, dalam ilmu perlangitan ada tiga kategori, awan menenagh, awan rendah dan awan tinggi.
"Yang terjadi adalah awan rendah yang sekarang, dari bentuknya memanjang , berpadu dengan Columbus," katanya .
Untuk hal-hal lain tidak bisa diprediksi,"Ini saja yang bisa di ketahui, lainnya tidak (tanda-tanda diluar ilmu pasti," imbuhnya.
Sementara itu, Peneliti di Pusat Sains Atmosfir dan Iklim Thomas Djamaludin mengatakan bahwa fenomena alam tersebut merupakan kejadian alam yang disebut sebagai Dark crepuscular.
Hal itu biasanya di katakan di mana kondisi langit sedang terang, namun terdapat garis gelap.
“Garis gelap tersebut terjadi akibat sebuah awan padat besar yang menghalangi radiasi cahaya,” katanya
Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi, dan digolongkan sebagai lapisan tersendiri yang disebut atmosfer. Langit terdiri dari banyak gas dan udara, dengan komposisi berbeda di tiap lapisannya.
Langit sering dilihat berwarna biru, disebabkan karena pemantulan cahaya, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa langit bisa berwarna selain itu, misalnya merah ketika senja, atau hitam saat turun hujan.
"Yah, sedikit resah sih, sebab aneh banget itu langit, kalau dilihat dari videonya," kata Muljono warga Kaliurang, Yogyakarta.
Menurut Muljono kabar hebohnya langit terberlah tersebut sebenarnya sudah sejak bulan Juni 2010 kemarin, namun tiap hari kabar tersebut menyeruak setelah video amatir si unggah di situ Youtube.
Sama halnya, dengan Sigit salah satu pelajar di kota Gudeg tersebut,"Takutnya ada hal-hal aneh, soalnya kejadian itu di Kota Padang dan Yogya, keduanya pernah dilanda gempa dasyat," tandasnya.
Hebohnya fenomena langit terbelah, menurut para pakar merupakan fenomena biasa dan memang selebihnya tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
Kepala Sub Bidang Informasi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofosika (BMKG) Harry Tirto Djatmiko mengatakan, dalam fenomena tersebut adalah fenomena kapan bisa saja terjadi, dalam ilmu perlangitan ada tiga kategori, awan menenagh, awan rendah dan awan tinggi.
"Yang terjadi adalah awan rendah yang sekarang, dari bentuknya memanjang , berpadu dengan Columbus," katanya .
Untuk hal-hal lain tidak bisa diprediksi,"Ini saja yang bisa di ketahui, lainnya tidak (tanda-tanda diluar ilmu pasti," imbuhnya.
Sementara itu, Peneliti di Pusat Sains Atmosfir dan Iklim Thomas Djamaludin mengatakan bahwa fenomena alam tersebut merupakan kejadian alam yang disebut sebagai Dark crepuscular.
Hal itu biasanya di katakan di mana kondisi langit sedang terang, namun terdapat garis gelap.
“Garis gelap tersebut terjadi akibat sebuah awan padat besar yang menghalangi radiasi cahaya,” katanya
Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi, dan digolongkan sebagai lapisan tersendiri yang disebut atmosfer. Langit terdiri dari banyak gas dan udara, dengan komposisi berbeda di tiap lapisannya.
Langit sering dilihat berwarna biru, disebabkan karena pemantulan cahaya, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa langit bisa berwarna selain itu, misalnya merah ketika senja, atau hitam saat turun hujan.