Gagal menikah, seorang perempuan di Turki memotong alat kelamin kekasihnya. Perempuan berusia 39 tahun yang kini menjadi terdakwa dalam persidangan, dapat diganjar hukuman antara satu hingga tiga tahun penjara bila kondisi alat kelamin mantan kekasihnya itu bisa kembali pulih. Namun jika tidak, maka dia diperkirakan akan menghabiskan waktunya di balik jeruji besi paling tidak selama 8 tahun.
Dalam sidang pengadilan yang berlangsung di pengadilan pidana di kota Black Sea,Trabzon, perempuan yang tidak disebutkan identitasnya ini, mengatakan bahwa dirinya telah ditipu oleh sang mantan kekasih. Sebelumnya, mantan kekasihnya itu berjanji akan menikahinya. Namun seiring perjalanan cintanya, sang mantan malah menarik janjinya dan berusaha menjerumuskannya ke dalam dunia pelacuran. Tidak hanya itu, dia juga bahkan menjadi korban kekerasan fisik dari sang lelaki yang selama ini menjadi kekasihnya itu.
Tak kuasa menahan semua beban derita, ia pun lalu memotong alat kelamin lelaki tersebut saat lelaki berusia 28 tahun itu sedang mabuk. Potongan alat kelamin itu kemudian di buangnya ke atas atap rumah tetangganya. Akibatnya, sang mantan kekasih mengalami luka cukup parah dan harus menjalani operasi.
Para ahli bedah yang mencoba menyatukan kembali alat kelaminnya tersebut, melakukan operasi hingga 11 jam. Mereka mengatakan operasinya berjalan sukses dan fungsi seksualnya akan kembali normal dalam waktu 6 bulan ke depan.
Hingga kini, pengadilan masih menunggu laporan medis yang mengkaji apakah lelaki berusia 28 tahun yang menjadi korban, dapat kembali menggunakan kembai fungsi alat kelaminnya seperti sedia kala atau malah mengalami cacat selamanya. Dan untuk memastikannya, maka perempuan yang menjadi terdakwa harus siap menunggu sekitar kurang lebih 18 bulan, setidaknya sampai keputusan hakim keluar.
"Untuk menentukan jenis tindakan kriminal mana yang dilakukan, pertama kami membutuhkan laporan," ungkap seorang sumber dalam pengadilan tersebut.
"Kami akan tetap melanjutkan sidang dengan dengar pendapat dalam persidangan dari waktu ke waktu hingga kami mendapat laporan." pungkasnya.
Dalam sidang pengadilan yang berlangsung di pengadilan pidana di kota Black Sea,Trabzon, perempuan yang tidak disebutkan identitasnya ini, mengatakan bahwa dirinya telah ditipu oleh sang mantan kekasih. Sebelumnya, mantan kekasihnya itu berjanji akan menikahinya. Namun seiring perjalanan cintanya, sang mantan malah menarik janjinya dan berusaha menjerumuskannya ke dalam dunia pelacuran. Tidak hanya itu, dia juga bahkan menjadi korban kekerasan fisik dari sang lelaki yang selama ini menjadi kekasihnya itu.
Tak kuasa menahan semua beban derita, ia pun lalu memotong alat kelamin lelaki tersebut saat lelaki berusia 28 tahun itu sedang mabuk. Potongan alat kelamin itu kemudian di buangnya ke atas atap rumah tetangganya. Akibatnya, sang mantan kekasih mengalami luka cukup parah dan harus menjalani operasi.
Para ahli bedah yang mencoba menyatukan kembali alat kelaminnya tersebut, melakukan operasi hingga 11 jam. Mereka mengatakan operasinya berjalan sukses dan fungsi seksualnya akan kembali normal dalam waktu 6 bulan ke depan.
Hingga kini, pengadilan masih menunggu laporan medis yang mengkaji apakah lelaki berusia 28 tahun yang menjadi korban, dapat kembali menggunakan kembai fungsi alat kelaminnya seperti sedia kala atau malah mengalami cacat selamanya. Dan untuk memastikannya, maka perempuan yang menjadi terdakwa harus siap menunggu sekitar kurang lebih 18 bulan, setidaknya sampai keputusan hakim keluar.
"Untuk menentukan jenis tindakan kriminal mana yang dilakukan, pertama kami membutuhkan laporan," ungkap seorang sumber dalam pengadilan tersebut.
"Kami akan tetap melanjutkan sidang dengan dengar pendapat dalam persidangan dari waktu ke waktu hingga kami mendapat laporan." pungkasnya.
