Metrotvnews.com, Solo: Saefuddin Zuhri bin Jaelani, Muhammad Syahrir, dan Bahrudin Latief alias Baridin, masih menjadi buron polisi. Trio teroris berbahaya ini, selalu lolos dari penyergapan tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror di berbagai tempat. Termasuk saat operasi di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah.
Bisa jadi, mereka tengah menyusun taktik dan strategi serangan bom berikutnya. Mulai dari taktik menyamar, mengatur logistik, hingga merekrut anggota baru. Saat Polisi mengangkut empat jenazah dari Mojosongo menuju Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta, sempat beredar kabar bahwa salah satu jenazah, adalah sosok Baridin.
Baridin adalah orang tua Arina Rahmah, yang kabur ketika polisi menggerebek jaringan Noordin Mohammad Top di Cilacap, Jawa Tengah. Arina rahmah adalah istri Noordin. Ia menyamar sebagai Ade Abdul Halim asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mengatakan, mereka tergolong pejabat jaringan Al Qaeda Asia Tenggara. Perannya dalam teror bom, sedikit di bawah gembong teroris Noordin M. Top. Aksi teror bom masih tetap harus diwaspadai. Gerakan sisa komplotan teroris ini masih berbahaya.