Polisi Vietnam menangkap lagi seorang blogger dalam upaya untuk terus menekan para penulis di media online yang mengecam kebijakan Partai Komunis negeri itu. Blogger yang ditangkap kali in adalah Nguyen Ngoc Nhu Quynh (30), yang menulis dengan nama samaran Me Nam.
Sejumlah diplomat asing yang tidak mau disebut namanya dan ibu dari Quynh, Nguyen Thi Lan, mengemukakan hal itu, Jumat (4/9). Polisi menangkap Quynh pada Rabu malam di rumahnya di Nha Trang. Lan mengatakan, polisi menangkap putrinya sekitar tengah malam. Polisi tiba di rumah saat putrinya itu sedang tidur dengan anaknya yang berusia hampir tiga tahun. Lan mengatakan, polisi menuduh Quynh, seorang tour guide, telah melanggar undang-undang keamanan negara.
Lebih dari dua lusin polisi, katanya, datang ke rumah Quynh. Sekitar separuhnya masuk ke dalam rumah untuk membacakan surat penangkapan, yang lain menunggu di jalan.
Diplomat asing juga memberikan konfirmasi tentang penangkapan itu dan mengatakan bahwa seorang blogger lain yang dikenal sebagai ‘Sphinx’ juga telah ditanyai terkait dengan penangkapan Quynh. Penangkapan Quynh merupakan yang terakhir dalam serial penangkapan terhadap para penulis yang mengecam kebijakan pemerintah atas China, tetangga adidaya Vietnam di utara.
Semua blogger yang ditangkap mengecam pemerintah karena mendukung pertambangan kontroversial bauksit di Pegunungan Tengah yang dibangun sebuah perusahaan China. Mereka juga menulis tentang penanganan Kepulauan Spratly dan Paracels di Laut China Selatan yang saat ini masih dalam sengketa dengan China.
Menurut Lan, polisi sebelumnya menanyakan kaus bikinan putrinya yang bertulis, “No Bauxite, No China; Spratlys and Paracels belong to Vietnam.”
Pada 25 Agustus lalu, seorang blogger populer Vietnam, Huy Duc, dipecat oleh surat kabar Saigon Tiep Thi setelah Partai Komunis komplain tentang blog-nya, “Osin”. Dua hari kemudian, pemerintah menahan seorang blogger Hanoi, Bui Thanh Hieu, yang mencela cara Partai Komuis menjalin hubungan dengan China dan cara pemerintah menangani sengeketa tanah dengan Gereja Katolik Roma. Hari berikutnya, polisi menangkap Don Trang (31), seorang penulis populer di VietnamNet.
Pemerintah Vietnam awal tahun ini mengetatkan aturan bagi para blogger. Menurut pemerintah, blogger harus membatasi tulisannya pada hal-hal personal. Video >>>
Sejumlah diplomat asing yang tidak mau disebut namanya dan ibu dari Quynh, Nguyen Thi Lan, mengemukakan hal itu, Jumat (4/9). Polisi menangkap Quynh pada Rabu malam di rumahnya di Nha Trang. Lan mengatakan, polisi menangkap putrinya sekitar tengah malam. Polisi tiba di rumah saat putrinya itu sedang tidur dengan anaknya yang berusia hampir tiga tahun. Lan mengatakan, polisi menuduh Quynh, seorang tour guide, telah melanggar undang-undang keamanan negara.
Lebih dari dua lusin polisi, katanya, datang ke rumah Quynh. Sekitar separuhnya masuk ke dalam rumah untuk membacakan surat penangkapan, yang lain menunggu di jalan.
Diplomat asing juga memberikan konfirmasi tentang penangkapan itu dan mengatakan bahwa seorang blogger lain yang dikenal sebagai ‘Sphinx’ juga telah ditanyai terkait dengan penangkapan Quynh. Penangkapan Quynh merupakan yang terakhir dalam serial penangkapan terhadap para penulis yang mengecam kebijakan pemerintah atas China, tetangga adidaya Vietnam di utara.
Semua blogger yang ditangkap mengecam pemerintah karena mendukung pertambangan kontroversial bauksit di Pegunungan Tengah yang dibangun sebuah perusahaan China. Mereka juga menulis tentang penanganan Kepulauan Spratly dan Paracels di Laut China Selatan yang saat ini masih dalam sengketa dengan China.
Menurut Lan, polisi sebelumnya menanyakan kaus bikinan putrinya yang bertulis, “No Bauxite, No China; Spratlys and Paracels belong to Vietnam.”
Pada 25 Agustus lalu, seorang blogger populer Vietnam, Huy Duc, dipecat oleh surat kabar Saigon Tiep Thi setelah Partai Komunis komplain tentang blog-nya, “Osin”. Dua hari kemudian, pemerintah menahan seorang blogger Hanoi, Bui Thanh Hieu, yang mencela cara Partai Komuis menjalin hubungan dengan China dan cara pemerintah menangani sengeketa tanah dengan Gereja Katolik Roma. Hari berikutnya, polisi menangkap Don Trang (31), seorang penulis populer di VietnamNet.
Pemerintah Vietnam awal tahun ini mengetatkan aturan bagi para blogger. Menurut pemerintah, blogger harus membatasi tulisannya pada hal-hal personal. Video >>>