Kutukan Jam Termahal Di Dunia

Kutukan jam termahal di dunia terjadi lagi dengan meninggalnya biliuner pemilik jam, Syekh Saud Bin Mohammed Al-Thani, dua hari sebelum jam seharga £15 juta atau sekitar Rp290 miliar itu laku terjual.

Dilansir dari Mirror, Minggu 16 November, Al-Thani meninggal dengan tiba-tiba pada usia 48 tahun karena komplikasi jantung, melanjutkan daftar kisah nahas yang dikaitkan dengan jam Patek Phillipe 1933 itu.

Jam yang dibeli anggota keluarga kerajaan Qatar 15 tahun lalu, seharga $11 juta atau sekitar Rp135 miliar, sejatinya dikenal sebagai jam paling indah di dunia. Bagaimana hingga dikaitkan dengan kutukan maut bagi pemiliknya?

Kisah tentang kutukan itu merujuk pada cerita tentang pemilik pertamanya, Henry Graves, yang meminta pembuat jam legendaris Patek Phillipe, untuk membuatkannya jam paling rumit di dunia, pada 1925.

Butuh tiga tahun bagi pembuat jam legendaris Swiss itu untuk melakukan penelitian, serta lima tahun untuk membuatnya hingga 1933.  Jam tangan yang memiliki suara lonceng Westminster itu sebagian terbuat dari emas.

Dilengkapi dengan kalender abadi, bulan, cadangan daya, indikator waktu matahari terbenam dan terbit, serta gambar langit malam kota New York. Total ada 24 horological rumit, hingga jam itu memegang titel jam terumit selama 56 tahun.

Tujuh bulan setelah Graves mendapatkan pesanannya, sahabat terbaiknya meninggal. Tidak lama kemudian disusul putranya, George, yang tewas dalam sebuah kecelakaan mobil.

Suatu hari di atas kapal layar mewahnya, Graves menatap jam mewahnya dan mengatakan bahwa barang itu membawa banyak masalah. Setelah Graves meninggal, jam itu diwariskan pada putrinya Gwendolen, lalu cucunya hingga terakhir dimiliki museum.

Jam itu terakhir dilelang pada 1999 dengan harga $11 juta, dibeli oleh Al-Thani, yang merupakan mantan menteri kebudayaan Qatar. Tapi dua tahun lalu, Pengadilan Tinggi di London membekukan aset-asetnya, terkait dengan utang pada rumah lelang.

Dia kemudian memberikan jam koleksinya pada rumah lelang Sotheby, untuk membantu menutupi utang yang tak terbayar. Jam itu kemudian terjual di Jenewa, pekan lalu, pada seorang pembeli yang tidak disebutkan identitasnya, seharga 23 juta franc Prancis atau sekitar Rp 290 miliar.  vIVA.CO.ID
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris