Dengan meningkatnya jumlah wanita di Jepang yang lebih mementingkan karir terlebih dulu sebelum membangun sebuah keluarga, jumlah layanan yang diperuntukkan bagi para wanita lajang pun terus meningkat, salah satunya adalah layanan 'Solo Wedding'.
Dilansir Rocketnews24, 'Solo Wedding' adalah sebuah layanan yang memberikan para wanita kesempatan untuk menjalani sebuah pernikahan tanpa seorang pasangan. Tidak adanya pasangan laki-laki memang dirasa tidak normal, tapi konsep ini justru populer di negeri Sakura tersebut.
Sejak perusahaan Solo Wedding yang berbasis di Kyoto bernama Cerca Travels ini meluncurkan jasa ini, setidaknya 10 orang telah mencobanya. Mereka adalah para wanita yang bermimpi memakai gaun pengantin, namun hingga kini belum tercapai.
Layanan ini memberikan klien kesempatan untuk menginap di hotel selama 2 hari, kemudian fitting gaun pengantin, design bouquet, rambut dan makeup. Setiap layanannya ditangani oleh seorang profesional yang biasa menangani sebuah pernikahan sungguhan. Setelah semuanya siap, pengantin akan dibawa ke sebuah lokasi indah untuk menjalani pemotretan.
Pengantin 'single' ini juga bisa 'menyewa' laki-laki berusia antara 20 hingga 70 tahun untuk berpose bersamanya. Ada berbagai macam variasi paket yang bisa dipilih, mulai dari yang termurah dimulai 330,000 yen atau sekitar Rp 33 juta.
Beberapa orang mungkin menganggap ini sebagai sesuatu yang aneh, tetapi beberapa juga mengatakan bahwa layanan ini bisa memenuhi mimpi setiap wanita yang menunggu sebuah pernikahan sempurna yang sesungguhnya.