Rekaman suara berwujud irama tembang 'Au Clair de la Lune' yang dibuat di Perancis pada 1860 ditemukan ahli sejarah bidang audio David Geovannoni. Temuan itu sekaligus mementahkan rekaman 'Mary had a little lamb' karya Thomas Edison yang selama 17 tahun terakhir dianggap sebagai rekaman tertua.
Irama 'Au Clair de la Lune' terekam pada sebuah alat yang disebut phonautograph buatan Edouard-Leon Scott de Martinville. Lewat sebuah jarum yang merespon gelombang suara, alat ini menggoreskan gelombang suara tadi pada kertas berlapis karbon.
Giovannoni dan rekannya sesama peneliti, Patrick Feaster, mulai mencari phonautogram sejak tahun lalu, dan menemukannya di Kantor Hak Paten Perancis pada Desember 2007. Setelah mengamati dengan lensa beresolusi tinggi, Giovannoni mengumpulkan gambar-gambar yang tersketsa pada alat tersebut.
Awalnya, Giovanonni tak menemukan irama yang diyakini terekam dalam alat itu. Upayanya mengirimkan sketsa Scott kepada Lawrence Berkeley National Laboratory tak menemukan titik terang. Kertas Scott hanya berisi garis berlekuk-lekuk yang tak bisa disimpulkan sebagai rekaman suara.
Setelah berkolaborasi dengan beberapa sejarawan termasuk ilmuwan lain dari Berkeley, dia mengirimkan cetakan digital berlembar kertas dari alat tersebut ke the French Academy of Science. Cetakan digital itu pun tiba kembali pada 1 Maret lalu.
Hasilnya mengejutkan Giovanonni. "Kami mendapati rekaman yang begitu indah dan tersimpan dalam phonautograms," katanya. Bahkan,sebagian besar dari karya itu tercantum tanggal pembuatan.
sumber : prmpuan
Irama 'Au Clair de la Lune' terekam pada sebuah alat yang disebut phonautograph buatan Edouard-Leon Scott de Martinville. Lewat sebuah jarum yang merespon gelombang suara, alat ini menggoreskan gelombang suara tadi pada kertas berlapis karbon.
Giovannoni dan rekannya sesama peneliti, Patrick Feaster, mulai mencari phonautogram sejak tahun lalu, dan menemukannya di Kantor Hak Paten Perancis pada Desember 2007. Setelah mengamati dengan lensa beresolusi tinggi, Giovannoni mengumpulkan gambar-gambar yang tersketsa pada alat tersebut.
Awalnya, Giovanonni tak menemukan irama yang diyakini terekam dalam alat itu. Upayanya mengirimkan sketsa Scott kepada Lawrence Berkeley National Laboratory tak menemukan titik terang. Kertas Scott hanya berisi garis berlekuk-lekuk yang tak bisa disimpulkan sebagai rekaman suara.
Setelah berkolaborasi dengan beberapa sejarawan termasuk ilmuwan lain dari Berkeley, dia mengirimkan cetakan digital berlembar kertas dari alat tersebut ke the French Academy of Science. Cetakan digital itu pun tiba kembali pada 1 Maret lalu.
Hasilnya mengejutkan Giovanonni. "Kami mendapati rekaman yang begitu indah dan tersimpan dalam phonautograms," katanya. Bahkan,sebagian besar dari karya itu tercantum tanggal pembuatan.
sumber : prmpuan
