Liga Inggris tinggal menyisakan enam pertandingan. Balapan menuju tangga juara kian ketat. Di antara Manchester United, Chelsea, dan Arsenal, siapa yang bakal lebih dulu kehabisan bensin?
Tampaknya pertanyaan tersebut sangat sulit untuk dijawab jika melihat penampilan ketiganya pada pekan ke-32 kemarin. The Red Devils, The Blues, dan The Gunners sama-sama meraih angka penuh, walaupun ada yang meraihnya dengan jalan yang tak mudah.
Mari kita melihat ke Arsenal terlebih dulu. Setelah melalui lima pertandingan tanpa kemenangan, akhirnya Cesc Fabregas cs berhasil mereguk angka penuh usai menundukkan Bolton Wanderers 3-2. Tetapi, jalan yang dilalui oleh anak-anak asuh Arsene Wenger itu untuk meraihnya tidaklah mudah: tertinggal dua gol lebih dulu dan harus bermain dengan 10 orang.
Apapun itu, Arsenal telah membuktikan bahwa tekad dan mental mereka belumlah habis, masih terlalu dini untuk mencoret mereka dari daftar calon juara Liga Inggris musim ini. Namun, dalam dua pekan ke depan pertandingan berat justru menunggu mereka.
Berturut-turut tim "Gudang Peluru" akan berhadapan dengan Liverpool dan MU, lawan yang potensial kembali memberikan pil pahit kepada mereka. Kalau tak mau kesempatan menjadi juara hilang, Arsenal tentu tak boleh terpeleset lagi.
Kondisi yang jauh lebih baik kini dimiliki oleh "Setan Merah". Setelah menjungkalkan Aston Villa 4-0, bisa dibilang Cristiano Ronaldo cs tengah berada di pole position dalam urusan perburuan gelar. Bukan hanya karena mereka kini tengah memimpin klasemen, tetapi juga karena performa mereka yang tengah mengilap dalam beberapa pertandingan terakhir.
Enam kemenangan dalam enam pertandingan terakhir adalah rekor terkini mereka. Catat juga mereka berhasil menyarangkan 18 buah gol dan hanya satu kali kebobolan, sebuah tanda bahwa MU siap meroket lebih dulu menuju garis finis.
Semudah itu? Tidak juga. Sebab sisa enam pekan terakhir mereka akan lebih banyak dilalui di kandang lawan dengan salah satunya bermain di markas Chelsea. Tercatat hanya ada dua laga yang akan dimainkan di Old Trafford, yakni ketika melawan Arsenal dan West Ham United. Catatan khusus patut ditujukan kepada pertandingan melawan Chelsea, sebab "Si Biru" dikenal sulit ditaklukkan jika bermain di kandang sendiri.
Peluang paling besar untuk menjatuhkan MU kini memang ada di tangan skuad arahan Avram Grant. Setelah sempat terseok-seok di awal musim, John Terry cs akhirnya kembali di saat yang tepat yakni ketika perlombaan menuju titel juara semakin panas. Chelsea menjadi tim yang paling konsisten dibandingkan dua rivalnya setelah belum pernah lagi kalah sejak bulan Desember tahun lalu.
Usai mengalahkan Middlesbrough 1-0, Chelsea tentu berniat untuk melanjutkan tren positif tersebut hingga tiba saatnya ketika menghadapi MU pada 26 April. Bisa jadi pertandingan tersebut akan menjadi penentu nasib titel juara bagi kedua tim.
Jadi, siapakah di antara ketiga tim yang akan kehabisan energi lebih dulu? Tetap tak mudah ditebak, sebab ketiganya pasti sadar jika satu kekalahan saja bisa berakibat kepada perpisahan dengan gelar juara Premiership. (krs/a2s)
Rossi Finza Noor - detikSport
Tampaknya pertanyaan tersebut sangat sulit untuk dijawab jika melihat penampilan ketiganya pada pekan ke-32 kemarin. The Red Devils, The Blues, dan The Gunners sama-sama meraih angka penuh, walaupun ada yang meraihnya dengan jalan yang tak mudah.
Mari kita melihat ke Arsenal terlebih dulu. Setelah melalui lima pertandingan tanpa kemenangan, akhirnya Cesc Fabregas cs berhasil mereguk angka penuh usai menundukkan Bolton Wanderers 3-2. Tetapi, jalan yang dilalui oleh anak-anak asuh Arsene Wenger itu untuk meraihnya tidaklah mudah: tertinggal dua gol lebih dulu dan harus bermain dengan 10 orang.
Apapun itu, Arsenal telah membuktikan bahwa tekad dan mental mereka belumlah habis, masih terlalu dini untuk mencoret mereka dari daftar calon juara Liga Inggris musim ini. Namun, dalam dua pekan ke depan pertandingan berat justru menunggu mereka.
Berturut-turut tim "Gudang Peluru" akan berhadapan dengan Liverpool dan MU, lawan yang potensial kembali memberikan pil pahit kepada mereka. Kalau tak mau kesempatan menjadi juara hilang, Arsenal tentu tak boleh terpeleset lagi.
Kondisi yang jauh lebih baik kini dimiliki oleh "Setan Merah". Setelah menjungkalkan Aston Villa 4-0, bisa dibilang Cristiano Ronaldo cs tengah berada di pole position dalam urusan perburuan gelar. Bukan hanya karena mereka kini tengah memimpin klasemen, tetapi juga karena performa mereka yang tengah mengilap dalam beberapa pertandingan terakhir.
Enam kemenangan dalam enam pertandingan terakhir adalah rekor terkini mereka. Catat juga mereka berhasil menyarangkan 18 buah gol dan hanya satu kali kebobolan, sebuah tanda bahwa MU siap meroket lebih dulu menuju garis finis.
Semudah itu? Tidak juga. Sebab sisa enam pekan terakhir mereka akan lebih banyak dilalui di kandang lawan dengan salah satunya bermain di markas Chelsea. Tercatat hanya ada dua laga yang akan dimainkan di Old Trafford, yakni ketika melawan Arsenal dan West Ham United. Catatan khusus patut ditujukan kepada pertandingan melawan Chelsea, sebab "Si Biru" dikenal sulit ditaklukkan jika bermain di kandang sendiri.
Peluang paling besar untuk menjatuhkan MU kini memang ada di tangan skuad arahan Avram Grant. Setelah sempat terseok-seok di awal musim, John Terry cs akhirnya kembali di saat yang tepat yakni ketika perlombaan menuju titel juara semakin panas. Chelsea menjadi tim yang paling konsisten dibandingkan dua rivalnya setelah belum pernah lagi kalah sejak bulan Desember tahun lalu.
Usai mengalahkan Middlesbrough 1-0, Chelsea tentu berniat untuk melanjutkan tren positif tersebut hingga tiba saatnya ketika menghadapi MU pada 26 April. Bisa jadi pertandingan tersebut akan menjadi penentu nasib titel juara bagi kedua tim.
Jadi, siapakah di antara ketiga tim yang akan kehabisan energi lebih dulu? Tetap tak mudah ditebak, sebab ketiganya pasti sadar jika satu kekalahan saja bisa berakibat kepada perpisahan dengan gelar juara Premiership. (krs/a2s)
Rossi Finza Noor - detikSport