Gambar Ilustrasi
Kepolisian Sektor Kertosono Kabupaten Nganjuk menyelidiki peredaran video porno yang diduga melibatkan pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas setempat. Video yang direkam dengan kamera ponsel ini dengan cepat beredar di kalangan pelajar dan meresahkan warga.
Kepala Kepolisian Sektor Kertosono Ajun Komisaris Polisi Karlin mengatakan video panas ini sengaja disebarluaskan oleh seseorang yang merekam peristiwa tersebut. Dalam film berdurasi 26 menit ini terlihat adegan mesum yang dilakukan sepasang remaja berlainan jenis. “Ada yang mengenali pemeran perempuannya sebagai siswa SLTA di Kertosono,” kata Karlin, Senin (26/10).
Dalam tayangan ini terlihat kedua remaja tersebut asyik melakukan perbuatan asusila di sebuah kamar kosong. Entah disadari atau tidak, adegan tersebut direkam oleh seseorang melalui kamera ponsel dari lubang plafon. Gambar itulah yang akhirnya tersebar secara luas dengan judul erotis.
Untuk menyelidiki kasus tersebut, polisi telah memeriksa staf pengajar SMA Negeri 1 Kertosono. Diduga pemeran perempuan dalam film itu merupakan siswi sekolah favorit tersebut. “Mereka mengakui jika itu muridnya yang sudah keluar,” kata Karlin.
Sayangnya sejumlah guru dan kepala sekolah SMA Negeri 1 Kertosono menolak menjelaskan hal itu. Mereka memilih bungkam dan mengatakan kepala sekolah tidak berada di tempat. “Kayaknya tidak ada anak itu di sini,” bantah Nur Hadi, salah satu guru di sekolah tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Kertosono Ajun Komisaris Polisi Karlin mengatakan video panas ini sengaja disebarluaskan oleh seseorang yang merekam peristiwa tersebut. Dalam film berdurasi 26 menit ini terlihat adegan mesum yang dilakukan sepasang remaja berlainan jenis. “Ada yang mengenali pemeran perempuannya sebagai siswa SLTA di Kertosono,” kata Karlin, Senin (26/10).
Dalam tayangan ini terlihat kedua remaja tersebut asyik melakukan perbuatan asusila di sebuah kamar kosong. Entah disadari atau tidak, adegan tersebut direkam oleh seseorang melalui kamera ponsel dari lubang plafon. Gambar itulah yang akhirnya tersebar secara luas dengan judul erotis.
Untuk menyelidiki kasus tersebut, polisi telah memeriksa staf pengajar SMA Negeri 1 Kertosono. Diduga pemeran perempuan dalam film itu merupakan siswi sekolah favorit tersebut. “Mereka mengakui jika itu muridnya yang sudah keluar,” kata Karlin.
Sayangnya sejumlah guru dan kepala sekolah SMA Negeri 1 Kertosono menolak menjelaskan hal itu. Mereka memilih bungkam dan mengatakan kepala sekolah tidak berada di tempat. “Kayaknya tidak ada anak itu di sini,” bantah Nur Hadi, salah satu guru di sekolah tersebut.