Kediri - Rokok menjadikan 4 pelajar di Kediri gelap mata. Akibat ketagihan tapi tak sanggup membeli, keempatnya nekat melakukan pencurian sound system di sebuah masjid. Sialnya aksi mereka diketahui warga dan nyaris dihajar massa.
4 pelajar tersebut masing-masing berinisial RZ, AD, FR dan PT, yang masih duduk di bangku kelas IX salah satu SMP swasta di Kecamatan Gurah. Saat melakukan aksinya mereka mengenakan seragam lengkap.
"Barangnya sudah dipegang, tapi karena memang sudah diintai mereka langsung dikepung dan ditangkap," ungkap Parno, salah seorang warga kepada wartawan.
Parno mengungkapkan dalam beberapa bulan terakhir rangkaian pencurian selalu terjadi, dan keempatpelajar tersebut ditengarai sebagai pelakunya. "Klonengan (bel dalam bentuk besi,red) di SD dan TK juga hilang. Itu belum lagi sendal dan celana warga yang juga sering hilang," tuturnya.
Keempat pelajar itu 'dihakimi' warga dan perangkat desa dan diminta membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Keempatnya juga diminta kesanggupannya, untuk dibina oleh takmir masjid lokasi pencurian.
"Dari pemeriksaan tadi mereka mengaku terpaksa mencuri karena tidak sanggup membeli rokok, sedangkan meminta ke orang tua tidak mungkin dilakukan. Kami sendiri akhirnya menyadari mereka masih di bawah umur dan akan mengedepankan pembinaan," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Gurah AKP Sudiono, menyerahkan penanganan kasus ke masyarakat, apabila memang keputusan damai dan langkah pembinaan terhadap pelaku lebih telah disepakati.
"Yang jelas kami sendiri apabila diminta menangani juga akan kedepankan pembinaan, karena memang meraka masih anak-anak dan memiliki masa depan," tandasnya.
4 pelajar tersebut masing-masing berinisial RZ, AD, FR dan PT, yang masih duduk di bangku kelas IX salah satu SMP swasta di Kecamatan Gurah. Saat melakukan aksinya mereka mengenakan seragam lengkap.
"Barangnya sudah dipegang, tapi karena memang sudah diintai mereka langsung dikepung dan ditangkap," ungkap Parno, salah seorang warga kepada wartawan.
Parno mengungkapkan dalam beberapa bulan terakhir rangkaian pencurian selalu terjadi, dan keempatpelajar tersebut ditengarai sebagai pelakunya. "Klonengan (bel dalam bentuk besi,red) di SD dan TK juga hilang. Itu belum lagi sendal dan celana warga yang juga sering hilang," tuturnya.
Keempat pelajar itu 'dihakimi' warga dan perangkat desa dan diminta membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Keempatnya juga diminta kesanggupannya, untuk dibina oleh takmir masjid lokasi pencurian.
"Dari pemeriksaan tadi mereka mengaku terpaksa mencuri karena tidak sanggup membeli rokok, sedangkan meminta ke orang tua tidak mungkin dilakukan. Kami sendiri akhirnya menyadari mereka masih di bawah umur dan akan mengedepankan pembinaan," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Gurah AKP Sudiono, menyerahkan penanganan kasus ke masyarakat, apabila memang keputusan damai dan langkah pembinaan terhadap pelaku lebih telah disepakati.
"Yang jelas kami sendiri apabila diminta menangani juga akan kedepankan pembinaan, karena memang meraka masih anak-anak dan memiliki masa depan," tandasnya.