Ekspedisi Everest Dan Tawon Raksasa Pembunuh Di Dunia
Tawon raksasa Asia sekaligus dunia (Vespa Mandarinia) adalah tawon raksasa yang mampu membunuh yak (sejenis sapi himalaya). Dengan sengat sepanjang seperempat inchi akan terasa seperti sayatan pisau panas dan tepatlah jika hewan ini dinobatkan sebagai tawon paling mematikan di dunia.
Puncak Everest dan rangkaian pegunungan Himalaya sering dikenang sebagai kehebatan yak dan para Sherpa (pemandu) yang kuat membawa beban berat di punggungnya.
Di balik bayang-bayang puncak tertinggi di dunia itu, juga terdapat wilayah yang dihuni beraneka ragam hewan dan tumbuhan.
Wilayah yang membentang dari bagian selatan china hingga Nepal itu dianggap suci oleh bangsa Tibet dan jarang dijamah manusia. Para ilmuwan dari Conversation International dan Disney's Animal Kingdom telah melakukan ekspedisi ilmiyah selama dua bulan di sana.
Selama ekspedisi, para limuwan menemukan banyak hewan dan tumbuhan eksotis yang menghuni wilayah tersebut. Salah satunya lalat kerbau (hornet) raksasa yang disebut penduduk lokal dengan "PEMBUNUH YAK" . Selain itu mereka juga menemukan tikus Yeti yang bergerak dengan cara melompat seperti kangguru, monyet emas kecil yang berwajah biru, dan pika (sejenis hamster) yang makan fecesnya sendiri.
Para peneliti juga berhasil menemukan beberapa spesies hewan baru. Misalnya spesies belalang yang pejantannya selalu menempel di punggung pasangannya selama musim kawin untuk mencegah pejantan lain mendekati pasangannya. Selain itu , ditemukan juga sepasang spesies katak baru, delapan spesies serangga baru, dan sepuluh spesies semut baru.
Hasil penelitian ini akan disebarkan kepada kalangan pemerintah terkait, ilmuwan, serta organisasi lingkungan dan konservasi alam. Temuan-temuan ini diharapkan menjadi bahan perencanaan strategi untuk melindungi spesies makhluk hidup di berbagai wilayah.
Tawon raksasa Asia sekaligus dunia (Vespa Mandarinia) adalah tawon raksasa yang mampu membunuh yak (sejenis sapi himalaya). Dengan sengat sepanjang seperempat inchi akan terasa seperti sayatan pisau panas dan tepatlah jika hewan ini dinobatkan sebagai tawon paling mematikan di dunia.
Puncak Everest dan rangkaian pegunungan Himalaya sering dikenang sebagai kehebatan yak dan para Sherpa (pemandu) yang kuat membawa beban berat di punggungnya.
Di balik bayang-bayang puncak tertinggi di dunia itu, juga terdapat wilayah yang dihuni beraneka ragam hewan dan tumbuhan.
Wilayah yang membentang dari bagian selatan china hingga Nepal itu dianggap suci oleh bangsa Tibet dan jarang dijamah manusia. Para ilmuwan dari Conversation International dan Disney's Animal Kingdom telah melakukan ekspedisi ilmiyah selama dua bulan di sana.
Selama ekspedisi, para limuwan menemukan banyak hewan dan tumbuhan eksotis yang menghuni wilayah tersebut. Salah satunya lalat kerbau (hornet) raksasa yang disebut penduduk lokal dengan "PEMBUNUH YAK" . Selain itu mereka juga menemukan tikus Yeti yang bergerak dengan cara melompat seperti kangguru, monyet emas kecil yang berwajah biru, dan pika (sejenis hamster) yang makan fecesnya sendiri.
Para peneliti juga berhasil menemukan beberapa spesies hewan baru. Misalnya spesies belalang yang pejantannya selalu menempel di punggung pasangannya selama musim kawin untuk mencegah pejantan lain mendekati pasangannya. Selain itu , ditemukan juga sepasang spesies katak baru, delapan spesies serangga baru, dan sepuluh spesies semut baru.
Hasil penelitian ini akan disebarkan kepada kalangan pemerintah terkait, ilmuwan, serta organisasi lingkungan dan konservasi alam. Temuan-temuan ini diharapkan menjadi bahan perencanaan strategi untuk melindungi spesies makhluk hidup di berbagai wilayah.
