Sesaat setelah tewas jatuh dari lantai 3 ruang jantung RSU dr Soetomo, ponsel milik korban, M Ilham (59) warga Wonosari Wetan berbunyi tanpa ada nama penelepon. Polisi yang sudah memegang ponsel korban, langsung mengangkatnya.
“Halo siapa ini,” tanya seorang petugas kepolisian. “Pak Ilhamnya ada,” tanya seorang wanita di seberang telepon sembari diam beberapa saat. Petugas yang menerima telepon pun langsung memberi jawaban. “Ini dari rumah sakit, Pak Ilham sudah tidak ada, sekarang di kamar mayat.
Setelah mendapat jawaban dari petugas, si wanita diseberang telepon itu langsung tertawa. “Ya sudah kalau tidak ada,” jelas si penelepon menutup pembicaraan dengan tertawa.
Mendengar suara wanita misterius dan tertawa, polisi pun tanda tanya. “Kita akan selidiki dan mencari sebab dan penyebab korban bunuh diri,” kata Kasat Reskrim Surabaya Timur, Iptu Gatot Setiabudi kepada wartawan di lokasi.
Sebelumnya seorang pria bernama M.Ilham (59) warga Wonosari Wetan jatuh dari ketinggian 12 meter lantai 3 RSU dr Soetomo Surabaya, sekitar pukul 12.00 WIB. Korban meninggalkan surat wasiat, handphone, kunci motor, bon makan, 2 pak rokok, satu buah pisang dan uang receh sebesar Rp 11.100 ribu.
“Halo siapa ini,” tanya seorang petugas kepolisian. “Pak Ilhamnya ada,” tanya seorang wanita di seberang telepon sembari diam beberapa saat. Petugas yang menerima telepon pun langsung memberi jawaban. “Ini dari rumah sakit, Pak Ilham sudah tidak ada, sekarang di kamar mayat.
Setelah mendapat jawaban dari petugas, si wanita diseberang telepon itu langsung tertawa. “Ya sudah kalau tidak ada,” jelas si penelepon menutup pembicaraan dengan tertawa.
Mendengar suara wanita misterius dan tertawa, polisi pun tanda tanya. “Kita akan selidiki dan mencari sebab dan penyebab korban bunuh diri,” kata Kasat Reskrim Surabaya Timur, Iptu Gatot Setiabudi kepada wartawan di lokasi.
Sebelumnya seorang pria bernama M.Ilham (59) warga Wonosari Wetan jatuh dari ketinggian 12 meter lantai 3 RSU dr Soetomo Surabaya, sekitar pukul 12.00 WIB. Korban meninggalkan surat wasiat, handphone, kunci motor, bon makan, 2 pak rokok, satu buah pisang dan uang receh sebesar Rp 11.100 ribu.