Kejadian mengenaskan menimpa seorang pria di South Carolina, USA. Akibat masalah obesitas, Tillmon Webb (33) meninggal setelah sebelumnya 'terjebak' di kursinya selama 8 bulan.
Dalam berita yang dirilis the sun.co.uk, disebutkan pria yang berbobot sekitar 250 kg itu enggan keluar dari rumahnya karena takut jadi bahan cemoohan sekitarnya. Dia juga menolak beranjak dari kursi yang ia duduki, bahkan ia juga buang hajat di situ.
Kisah tragis tersebut dimulai saat Tillmon mengeluh tidak enak badan. Sang istri, Ada, lalu menelepon nomor darurat darurat untuk meminta pertolongan.
Kepada polisi yang datang ke rumahnya, Ada bilang Tillmon belum pernah meninggalkan kursinya sejak bulan Maret lalu karena malu atas kondisinya yang sangat-sangat besar. Sampai-sampai untuk membawa Tillmon ke rumah sakit, petugas pemadam kebakaran harus membongkar kursi yang 'menjepit' Tillmon.
Namun sayang, beberapa jam kemudian nyawa Tillmon tidak dapat diselamatkan. Padahal hari itu juga Tillmon dan Ada seharusnya merayakan 2 tahun pernikahan mereka.
"Saya tidak melihat seorang pria yang berbobot lebih dari 250 kg. Saya melihat pria yang dekat dengan Tuhan dan punya hati yang besar. Saya baru saja mengalami perayaan yang sangat menyedihkan kemarin, tapi saya tahu dia (Tillmon-red) justru sebaliknya karena dia bersama Tuhan sekarang," kata Ada.
Tillmon bekerja sebagai sopir bus selama 15 tahun sampai akhirnya dia berhenti karena tubuhnya yang terus membesar. Ada mengisahkan sebenarnya dia pernah memohon supaya suaminya tetap berada di rumah sakit setelah menjalani perawatan lutut pada bulan Maret lalu. Namun pihak RS menolaknya karena tidak mau membayar tagihannya.
"Satu-satunya alasan dia (Tillmon) pulang ke rumah adalah keluarga dan ingin dekat dengan Tuhan," tutur Ada.
Ahli forensik setempat memastikan kalau kematian Tillmon karena masalah obesitas. Oleh karena itu, kasusnya tidak sampai diusut oleh kepolisian.
Dalam berita yang dirilis the sun.co.uk, disebutkan pria yang berbobot sekitar 250 kg itu enggan keluar dari rumahnya karena takut jadi bahan cemoohan sekitarnya. Dia juga menolak beranjak dari kursi yang ia duduki, bahkan ia juga buang hajat di situ.
Kisah tragis tersebut dimulai saat Tillmon mengeluh tidak enak badan. Sang istri, Ada, lalu menelepon nomor darurat darurat untuk meminta pertolongan.
Kepada polisi yang datang ke rumahnya, Ada bilang Tillmon belum pernah meninggalkan kursinya sejak bulan Maret lalu karena malu atas kondisinya yang sangat-sangat besar. Sampai-sampai untuk membawa Tillmon ke rumah sakit, petugas pemadam kebakaran harus membongkar kursi yang 'menjepit' Tillmon.
Namun sayang, beberapa jam kemudian nyawa Tillmon tidak dapat diselamatkan. Padahal hari itu juga Tillmon dan Ada seharusnya merayakan 2 tahun pernikahan mereka.
"Saya tidak melihat seorang pria yang berbobot lebih dari 250 kg. Saya melihat pria yang dekat dengan Tuhan dan punya hati yang besar. Saya baru saja mengalami perayaan yang sangat menyedihkan kemarin, tapi saya tahu dia (Tillmon-red) justru sebaliknya karena dia bersama Tuhan sekarang," kata Ada.
Tillmon bekerja sebagai sopir bus selama 15 tahun sampai akhirnya dia berhenti karena tubuhnya yang terus membesar. Ada mengisahkan sebenarnya dia pernah memohon supaya suaminya tetap berada di rumah sakit setelah menjalani perawatan lutut pada bulan Maret lalu. Namun pihak RS menolaknya karena tidak mau membayar tagihannya.
"Satu-satunya alasan dia (Tillmon) pulang ke rumah adalah keluarga dan ingin dekat dengan Tuhan," tutur Ada.
Ahli forensik setempat memastikan kalau kematian Tillmon karena masalah obesitas. Oleh karena itu, kasusnya tidak sampai diusut oleh kepolisian.