Dorongan untuk menyakiti diri sendiri selalu muncul bagi orang-orang penderita self-injury. Orang-orang seperti ini merasa tenang jika sudah terluka dan merasa bisa lebih mengontrol dengan menyakiti diri.
Jangan biarakan orang seperti itu. Perilaku seperti itu merupakan salah satu gangguan mental dan penderitanya membutuhkan pertolongan. Tindakan melukai diri merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang salah dalam dirinya.
Self-injury terjadi ketika seseorang melukai atau merugikan dirinya sendiri dengan sengaja seperti overdosis obat, memukul, membakar diri sendiri, menarik rambut atau mencoba mencekik diri sendiri.
Seperti dikutip dari BBCNews, ada beberapa hal yang diduga bisa menjadi penyebab orang suka melukai dirinya sendiri, yaitu:
1. Merasa putus asa mengenai suatu masalah dan tidak tahu ke mana harus mencari bantuan. Hal ini akan membuat seseorang terjebak dan tidak berdaya, sehingga dengan menyakiti diri sendiri akan membuat orang tersebut merasa lebih terkontrol.
2. Perasaan marah atau tegang yang rasanya seperti mau meledak. Hal ini membuat ia berpikir dengan merugikan diri sendiri dapat mengurangi ketegangan yang ada.
3. Perasaan bersalah atau malu yang tidak tertahankan. Menyakiti diri sendiri menjadi caranya untuk menghukum dirinya.
4. Merasa terpisah antara dunia dan tubuhnya. Menyakiti diri sendiri bisa menjadi cara untuk mengatasi pengalaman yang menyedihkan seperti trauma atau pelecehan dan juga menghindari rasa sakit dari memori yang ada.
Kondisi ini juga pernah menimpa artis Hollywood Christina Ricci. Christina Ricci sudah menjadi aktris sejak usia anak-anak 10 tahun dan memulai debut filmnya pada tahun 1990 dalam film Mermaids. Ia mulai menyakiti dirinya sendiri saat remaja dengan cara memadamkan rokok di tanganya.
“Itu tidak sakit dan akan segera mendapatkan endorfin. Anda akan merasa seperti tidak ada apa-apa dan ini benar-benar menyenangkan,” ungkapnya.
“Saya merasa depresi dan mulai membenci orang-orang yang menggemari saya, rasanya suara teriakan mereka mirip suara burung hantu dan saya juga membenci semua film saya. Karena seharusnya saya masih merasa anak muda,” ujar Ricci.
Luka-luka ditubuhnya didapatkan saat ia sedang merasa marah atau mengalami depresi yang dalam, tapi dengan melukai tubuhnya menggunakan kuku atau kaleng soda akan membuatnya merasa tenang.
Untunglah Christina akhirnya bisa terbebas dari gangguan mental tersebut setelah melakukan terapi ke psikiater dan kini ia sudah melupakan hal-hal mengenai penghancuran dirinya sendiri.
Orang yang sering melukai dirinya sendiri harus segera mendapatkan pertolongan, karena luka-luka yang ditimbulkan bisa menimbulkan bekas yang tak kunjung hilang, kelumpuhan dan kemungkinan lebih besar untuk melakukan bunuh diri.
Perawatan yang bisa diberikan untuk orang dengan gangguan mental ini adalah membantunya berbicara sehingga tidak merasa sendiri. Pertolongan juga bisa dilakukan dengan memasukkannya ke dalam supprot group dimana orang-orang memiliki masalah yang sama dengannya, sehingga dukungan dan saran yang diberikan akan sangat membantu. Selain itu dilakukan terapi perilaku kognitif dan psikoterapi psikodinamik.
Jika dorongan untuk menyakiti diri sendiri datang, maka cobalah untuk rileks dan memusatkan pikiran pada hal-hal lain yang lebih menyenangkan. Mencari cara lain untuk mengungkapkan perasaan seperti menggambar, menulis semua hal yang dirasakan atau melakukan pemijatan serta berilah pikiran positif untuk tidak ingin melukai diri sendiri lagi.
Jika orang yang dekat dengan Anda memiliki gangguan mental self injury, maka bisa dilakukan beberapa cara untuk membantunya yaitu:
1. Mencoba mendengarkan permasalahannya tanpa bersikap kritis tapi cukup dengarkan saja.
2. Cobalah untuk mengerti perasaannya dan kemudian mengalihkan pembicaraan ke hal-hal lain.
3. Membantu mereka berpikir bahwa melukai diri sendiri bukanlah suatu rahasia yang memalukan, tapi sebagai masalah yang harus diselesaikan. (Detik.com)
Jangan biarakan orang seperti itu. Perilaku seperti itu merupakan salah satu gangguan mental dan penderitanya membutuhkan pertolongan. Tindakan melukai diri merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang salah dalam dirinya.
Self-injury terjadi ketika seseorang melukai atau merugikan dirinya sendiri dengan sengaja seperti overdosis obat, memukul, membakar diri sendiri, menarik rambut atau mencoba mencekik diri sendiri.
Seperti dikutip dari BBCNews, ada beberapa hal yang diduga bisa menjadi penyebab orang suka melukai dirinya sendiri, yaitu:
1. Merasa putus asa mengenai suatu masalah dan tidak tahu ke mana harus mencari bantuan. Hal ini akan membuat seseorang terjebak dan tidak berdaya, sehingga dengan menyakiti diri sendiri akan membuat orang tersebut merasa lebih terkontrol.
2. Perasaan marah atau tegang yang rasanya seperti mau meledak. Hal ini membuat ia berpikir dengan merugikan diri sendiri dapat mengurangi ketegangan yang ada.
3. Perasaan bersalah atau malu yang tidak tertahankan. Menyakiti diri sendiri menjadi caranya untuk menghukum dirinya.
4. Merasa terpisah antara dunia dan tubuhnya. Menyakiti diri sendiri bisa menjadi cara untuk mengatasi pengalaman yang menyedihkan seperti trauma atau pelecehan dan juga menghindari rasa sakit dari memori yang ada.
Kondisi ini juga pernah menimpa artis Hollywood Christina Ricci. Christina Ricci sudah menjadi aktris sejak usia anak-anak 10 tahun dan memulai debut filmnya pada tahun 1990 dalam film Mermaids. Ia mulai menyakiti dirinya sendiri saat remaja dengan cara memadamkan rokok di tanganya.
“Itu tidak sakit dan akan segera mendapatkan endorfin. Anda akan merasa seperti tidak ada apa-apa dan ini benar-benar menyenangkan,” ungkapnya.
“Saya merasa depresi dan mulai membenci orang-orang yang menggemari saya, rasanya suara teriakan mereka mirip suara burung hantu dan saya juga membenci semua film saya. Karena seharusnya saya masih merasa anak muda,” ujar Ricci.
Luka-luka ditubuhnya didapatkan saat ia sedang merasa marah atau mengalami depresi yang dalam, tapi dengan melukai tubuhnya menggunakan kuku atau kaleng soda akan membuatnya merasa tenang.
Untunglah Christina akhirnya bisa terbebas dari gangguan mental tersebut setelah melakukan terapi ke psikiater dan kini ia sudah melupakan hal-hal mengenai penghancuran dirinya sendiri.
Orang yang sering melukai dirinya sendiri harus segera mendapatkan pertolongan, karena luka-luka yang ditimbulkan bisa menimbulkan bekas yang tak kunjung hilang, kelumpuhan dan kemungkinan lebih besar untuk melakukan bunuh diri.
Perawatan yang bisa diberikan untuk orang dengan gangguan mental ini adalah membantunya berbicara sehingga tidak merasa sendiri. Pertolongan juga bisa dilakukan dengan memasukkannya ke dalam supprot group dimana orang-orang memiliki masalah yang sama dengannya, sehingga dukungan dan saran yang diberikan akan sangat membantu. Selain itu dilakukan terapi perilaku kognitif dan psikoterapi psikodinamik.
Jika dorongan untuk menyakiti diri sendiri datang, maka cobalah untuk rileks dan memusatkan pikiran pada hal-hal lain yang lebih menyenangkan. Mencari cara lain untuk mengungkapkan perasaan seperti menggambar, menulis semua hal yang dirasakan atau melakukan pemijatan serta berilah pikiran positif untuk tidak ingin melukai diri sendiri lagi.
Jika orang yang dekat dengan Anda memiliki gangguan mental self injury, maka bisa dilakukan beberapa cara untuk membantunya yaitu:
1. Mencoba mendengarkan permasalahannya tanpa bersikap kritis tapi cukup dengarkan saja.
2. Cobalah untuk mengerti perasaannya dan kemudian mengalihkan pembicaraan ke hal-hal lain.
3. Membantu mereka berpikir bahwa melukai diri sendiri bukanlah suatu rahasia yang memalukan, tapi sebagai masalah yang harus diselesaikan. (Detik.com)