Jumlah pelacur di Kabupaten Cirebon meningkat. Bahkan jumlah pelanggannya pun sudah menembus 14 ribu orang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian Kesra Kabupaten Cirebon, Deni Agustin. Menurut Deni, saat ini jumlah pekerja seks komersial (pelacur) di Kabupaten Cirebon yang tercatat sebanyak 3.000 orang.
"Dari jumlah tersebut ternyata jumlah pelanggannya sudah mencapai 14 ribu orang," katanya. Ini berarti, setiap harinya selalu terjadi transaksi seksual di tempat-tempat lokalisasi maupun lokasi lainnya. Baik jumlah pelacur maupun pelanggannya yang tidak tercatat menurut Deni bisa saja lebih.
Kondisi seperti ini, lanjut Deni, berpotensi besar terhadap penularan HIV/AIDS di kalangan pelacur maupun pelanggannya.
Saat ini penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon yang tercatat sudah mencapai 493 orang. "Tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah yang tidak terdata justru lebih besar," katanya.
Karena itu, lanjut Deni, pihaknya melalui instansi terkait terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada pelaku seks bebas mengenai bahaya penularan HIV/AIDS melalui hubungan seks bebas.
"Walaupun sebenarnya penularan HIV/AIDS bisa juga melalui penggunaan jarum suntik secara bersama-sama," katanya. Tempo Interaktif
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian Kesra Kabupaten Cirebon, Deni Agustin. Menurut Deni, saat ini jumlah pekerja seks komersial (pelacur) di Kabupaten Cirebon yang tercatat sebanyak 3.000 orang.
"Dari jumlah tersebut ternyata jumlah pelanggannya sudah mencapai 14 ribu orang," katanya. Ini berarti, setiap harinya selalu terjadi transaksi seksual di tempat-tempat lokalisasi maupun lokasi lainnya. Baik jumlah pelacur maupun pelanggannya yang tidak tercatat menurut Deni bisa saja lebih.
Kondisi seperti ini, lanjut Deni, berpotensi besar terhadap penularan HIV/AIDS di kalangan pelacur maupun pelanggannya.
Saat ini penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon yang tercatat sudah mencapai 493 orang. "Tetapi tidak menutup kemungkinan jumlah yang tidak terdata justru lebih besar," katanya.
Karena itu, lanjut Deni, pihaknya melalui instansi terkait terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada pelaku seks bebas mengenai bahaya penularan HIV/AIDS melalui hubungan seks bebas.
"Walaupun sebenarnya penularan HIV/AIDS bisa juga melalui penggunaan jarum suntik secara bersama-sama," katanya. Tempo Interaktif