Perempuan berusia 17 tahun, YM, resmi menjadi tahanan Polres Kota Bogor sejak Senin . Pelajar SLTA kelas 2 di Kota Bogor itu ditangkap Minggu lalu karena diduga membunuh bayi laki-laki yang baru dilahirkannya di kamar mandi di rumah tersangka di Kampung Tajur, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Aparat polisi menangkap YM setelah mendapat laporan dari warga, yang mencurigai pemakaman bayi di halaman belakang rumah keluarga YM pada Kamis sore lalu. YM melahirkan bayinya, yang merupakan hasil percintaan dia dengan pacarnya, Rusdiyansah alias Apu, di kamar mandi pada Kamis pagi.
“Rencananya, kami akan menggali makam bayi tersebut , untuk diotopsi guna kepentingan penyidikan. Dugaan kuat, YM sengaja membunuh bayinya karena dia mengaku, bayinya sempat berbunyi sebelum dia pegang lehernya untuk ditarik keluar. Dia melahirkan berdiri, kepala bayi yang lebih dahulu keluar,” kata Kepala Satuan Reserse Polres Kota Bogor Ajun Komisaris Irwansyah, kemarin.
YM mengatakan tidak menduga akan melahirkan pada Kamis pagi itu. Orangtua dan anggota keluarganya yang lain pun tidak ada yang tahu kalau YM sedang hamil. Perawakannya yang agak gemuk, menyamarkan kehamilannya. Namun, Fitri tahu YM hamil.
YM menelepon Fitri setelah melahirkan dan memintanya agar menyerahkan jasat bayi dalam kantong plastik ke seorang Mak Berang (paraji/dukun beranak). Kepada Fitri di telepon, YM mengatakan Mak Berang itu mau merawat bayinya yang masih hidup.
Aparat polisi menangkap YM setelah mendapat laporan dari warga, yang mencurigai pemakaman bayi di halaman belakang rumah keluarga YM pada Kamis sore lalu. YM melahirkan bayinya, yang merupakan hasil percintaan dia dengan pacarnya, Rusdiyansah alias Apu, di kamar mandi pada Kamis pagi.
“Rencananya, kami akan menggali makam bayi tersebut , untuk diotopsi guna kepentingan penyidikan. Dugaan kuat, YM sengaja membunuh bayinya karena dia mengaku, bayinya sempat berbunyi sebelum dia pegang lehernya untuk ditarik keluar. Dia melahirkan berdiri, kepala bayi yang lebih dahulu keluar,” kata Kepala Satuan Reserse Polres Kota Bogor Ajun Komisaris Irwansyah, kemarin.
YM mengatakan tidak menduga akan melahirkan pada Kamis pagi itu. Orangtua dan anggota keluarganya yang lain pun tidak ada yang tahu kalau YM sedang hamil. Perawakannya yang agak gemuk, menyamarkan kehamilannya. Namun, Fitri tahu YM hamil.
YM menelepon Fitri setelah melahirkan dan memintanya agar menyerahkan jasat bayi dalam kantong plastik ke seorang Mak Berang (paraji/dukun beranak). Kepada Fitri di telepon, YM mengatakan Mak Berang itu mau merawat bayinya yang masih hidup.