Kakak perempuan Michael Jackson menuduh sekelompok orang yang ingin mengeruk keuntungan dari adiknya itu sebagai pembunuh King of Pop tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan News of the World kemarin malam, La Toya Jackson (53), yang dikenal dekat dengan adiknya ketimbang anggota keluarga lain, menggambarkan Michael sebagai sosok kesepian dan terisolir yang telah dimanfaatkan karena uang yang dimilikinya. new
La Toya yang pernah menjadi model Playboy menuduh sekelompok orang itu telah memutus hubungan Jacko dengan sahabat dan keluarganya. Sekelompok orang itu, menurut La Toya, telah memaksa kehendak mereka terhadap Jacko agar menyetujui 50 konser yang semula direncanakan berlangsung di arena O2, London, bulan ini.
La Toya yakin adiknya telah dibuat tergantung dengan sejumlah obat-obatan oleh orang-orang yang ingin mengendalikan perasaannya. Menurut La Toya, sekelompok orang ini telah menjadikan Jacko sebagai “sapi perah” dan mengeksploitasinya dalam setiap kesempatan. Hal inilah yang diyakini La Toya berdampak secara langsung terhadap kematian Jacko.
Pekan lalu, kepala kepolisian Los Angeles William Bratton memastikan bahwa penyidik tidak menutup kemungkinan pembunuhan sebagai penyebab kematian Jacko. Berdasarkan ketetapan hukum yang berlaku di California, pembunuhan juga dikategorikan sebagai aksi yang tidak direncanakan atau dalam sistem hukum Inggris masuk dalam kategori pembantaian.
Meskipun hasil otopsi Jacko baru akan diketahui dalam 2 pekan mendatang, keluarga bintang yang meninggal pada usia 50 tahun itu telah meminta diadakan otopsi terpisah. Hasil otopsi terpisah itu telah diterima La Toya, Jumat (10/7). Kendati tidak berencana mengomentari hasil rinci otopsi sampai polisi merampungkan investigasinya, La Toya mengungkapkan bahwa terdapat 4 bekas tusukan jarum baru pada leher Michael.
“Saya yakin Michael dibunuh, saya telah mencurigainya dari awal. Tidak hanya satu orang yang terlibat tetapi ini merupakan konspirasi sekelompok orang,” ungkap La Toya sambil menahan tangis.
La Toya mengaku pernah mendapat firasat berakhirnya kehidupan Michael sebelum berlangsung konser di London karena adiknya itu dikelilingi oleh orang-orang yang tidak berkenan di hati King of Pop itu.
“Michael memiliki kekayaan lebih satu miliar dollar AS. Saat setiap orang bernilai sebesar itu, maka ada saja orang tamak yang berupaya ada di sekitarnya,” ujar La Toya, yang kehidupan rumah tangganya dengan mantan manajernya, Jack Gordon, kandas 12 tahun lalu.
“Sudah kukatakan kepada keluargaku sebulan lalu, ia tidak akan pernah berhasil ke London. Kematiannya dinilai lebih berharga ketimbang kehidupannya,” jelas La Toya yang sempat khawatir adiknya itu tidak akan berumur panjang.
“Menjelang akhir hayatnya, Michael terisolir dari keluarga. Ia tidak mempunyai teman sejati. Ia menjadi pria yang sangat kesepian di dunia ini. Saya telah mendapatkan firasat apabila hal buruk akan menimpa dirinya,” ujar La Toya yang mengesahkan surat keterangan kematian Jacko atas permintaan keluarga karena dinilai memiliki kedekatan hubungan dengan adiknya itu..
Kecurigaan terhadap dokter pribadi Jacko
La Toya menjelaskan Jacko tidak ditemukan meninggal dunia di tempat tidurnya, seperti yang dilaporkan secara luas oleh media, tetapi berada di dekat kamar tidur dokter pribadinya, Dr Conrad Murray, pria yang ‘menghilang’ dari rumah sakit saat La Toya berencana menanyainya.
Jenazah Jacko untuk sementara dibaringkan di sebuah ruang bawah tanah Forest Lawn milik pendiri perusahaan rekaman Motown Berry Gordy sambil menunggu keputusan dari pihak keluarga tentang lokasi pemakaman akhir.
La Toya menerangkan adiknya itu tidak pernah ingin dimakamkan di Neverland, wilayah peternakan Jacko di California Tengah yang dipersengketakan di pengadilan.
“Michael tidak menyukai tempat itu,” jelas La Toya. “Aku tidak akan kembali ke tempat ini (Neverland) lagi. Aku membencinya. Tempat ini telah menghancurkanku,” demikian dikisahkan La Toya meniru perkataan Jacko setelah mendampingi adiknya yang terjerat tuduhan pelecehan anak itu dalam persidangan kedua.
La Toya mengungkap sikap dokter pribadi Michael Jackson yang tidak terbuka terhadap dirinya. Dr Murray yang tidak memiliki sertifikat sebagai ahli kardiologi tidak ingin menemui keluarga Jacko walaupun La Toya mendesak untuk menemuinya guna mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Beberapa pengacara Murray membantah telah terjadi ketidakberesan dan menyatakan klien mereka itu telah menunjukkan sikap kerja sama dengan para penyidik. La Toya pernah berkesempatan mendekati dokter itu dan menyatakan,”Saya ingin berbicara dengan Anda. Saya ingin tahu apa yang terjadi dengan adikku.”
Namun, La Toya menerangkan dokter yang berpenghasilan Rp 1,6 miliar per bulan itu hanya menjawab dengan kata-kata yang tidak jelas terdengar olehnya. “Michael tidak dapat bertahan hidup, maafkan saya,” demikian diucapkan oleh La Toya menirukan apa yang disampaikan Murray ke dirinya.
Dari kediaman mewah kontrakan Jacko di Los Angeles, polisi telah menyita 2 kantong obat-obatan yang dikeluarkan dengan resep dari beberapa toko di beberapa negara bagian AS. Penyidik juga telah memeriksa catatan medis dari sejumlah dokter bintang pop legendaris ini.
“Hasilnya akan diumumkan. Kalian pasti akan tercengang dengan hasilnya,” ujar La Toya.
“Terdapat sejumlah bekas suntikan di leher dan lengannya serta sejumlah kejanggalan lainnya yang akan terungkap dalam beberapa pekan. Saya tidak dapat membahasnya lebih lanjut karena akan mengacaukan jalannya penyidikan. Namun, saya tetap pada pendirian saya, tentang apa yang saya rasakan bahwa Michael telah dibunuh,” tegas La Toya.
Tragedi sekaligus pemersatu keluarga
La Toya terakhir kali bertemu dengan Jacko pada hari ulang tahun ke-60 ulang tahun pernikahan orangtua mereka di sebuah rumah makan favorit adiknya itu di Beverly Hills 3 minggu sebelum kematian Michael Jackson. “Michael terlihat bugar, senang dan menikmati setiap menit yang berlalu. Tentu saja ia terlihat kurus tetapi dia memang selalu terlihat kurus. Setahuku, Jacko terlihat sangat sehat,” ungkap La Toya.
La Toya mengklaim Jacko kemudian larut dengan kesibukan latihan yang menyiksa untuk persiapan konser di London. Dua hari menjelang kematiannya, bintang Thriller ini mengikuti sejumlah latihan yang mencakup latihan busana.
Namun, La Toya menekankan bahwa pada kenyataannya Michael ingin mundur dari dunia musik. “Ia telah berupaya maksimal untuk mewujudkan impiannya itu. Ia ingin memproduksi sebuah film horor berjudul Thriller. Jacko telah mendesain poster untuk film itu,” jelas La Toya.
“Ia tidak ingin mengikuti 50 show, ia hanya menginginkan 10 show. Namun, ia dipaksa. Dan Michael menjadi Michael yang tidak ingin mengecewakan para fansnya
“Bahkan putrinya Paris berkata, ‘Mereka telah membuat ayah bekerja keras’,” ujar La Toya. La Toya juga mengaku medapatkan informasi bahwa seluruh staf Michael dipecat beberapa jam setelah kematiannya.
La Toya mengungkapkan apa yang terjadi saat ia akan mendatangi kediaman Jacko menyusul kematian adiknya itu. “Kami diinformasikan bahwa seluruh staf yang setia pada Jacko telah dipecat. Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” ungkapnya.
La Toya mendapati staf keamanan baru saat mendatangi kediaman Jacko. Kakak Michael Jackson ini juga tidak menemukan uang sekitar 2 juta dollar AS ataupun perhiasan yang biasa disimpan adiknya itu.
“Michael selalu menyimpan uang di rumahnya, biasanya sekitar 2 juta dollar AS, yang biasa digunakan untuk membayar segala sesuatu. Banyak orang bilang ia tidak kaya tetapi Michael selalu memegang uang,” katanya.
“Aneh betul. Pasti ada yang mengambilnya. Saat aku berada di rumahnya, sudah tidak ada lagi uang atau perhiasan yang tersisa. Sudah banyak orang yang menjejakkan kaki di rumah itu sebelum aku tiba di sana,” tambahnya.
Akhirnya La Toya mengakui tragedi yang dialami telah mempererat hubungan keluarganya yang sempat renggang menjadi lebih erat. “Tragedi ini telah menyatukan keluarga kami,” ucap La Toya yang kerap berkunjung ke kediaman ibunya, pemegang hak asuh terhadap ketiga anak Jacko, di Hayvenhurst Avenue, Encino.
“Kami berduka dan merasa kehilangan Michael…tetapi kami juga bertekad mengungkap apa yang terjadi pada dirinya. Ia terlalu cepat direngut dari kehidupan kami. Michael tidak seharusnya mengembuskan napas terakhir.” the sun.
Sumber : www.surya.co.id
La Toya yang pernah menjadi model Playboy menuduh sekelompok orang itu telah memutus hubungan Jacko dengan sahabat dan keluarganya. Sekelompok orang itu, menurut La Toya, telah memaksa kehendak mereka terhadap Jacko agar menyetujui 50 konser yang semula direncanakan berlangsung di arena O2, London, bulan ini.
La Toya yakin adiknya telah dibuat tergantung dengan sejumlah obat-obatan oleh orang-orang yang ingin mengendalikan perasaannya. Menurut La Toya, sekelompok orang ini telah menjadikan Jacko sebagai “sapi perah” dan mengeksploitasinya dalam setiap kesempatan. Hal inilah yang diyakini La Toya berdampak secara langsung terhadap kematian Jacko.
Pekan lalu, kepala kepolisian Los Angeles William Bratton memastikan bahwa penyidik tidak menutup kemungkinan pembunuhan sebagai penyebab kematian Jacko. Berdasarkan ketetapan hukum yang berlaku di California, pembunuhan juga dikategorikan sebagai aksi yang tidak direncanakan atau dalam sistem hukum Inggris masuk dalam kategori pembantaian.
Meskipun hasil otopsi Jacko baru akan diketahui dalam 2 pekan mendatang, keluarga bintang yang meninggal pada usia 50 tahun itu telah meminta diadakan otopsi terpisah. Hasil otopsi terpisah itu telah diterima La Toya, Jumat (10/7). Kendati tidak berencana mengomentari hasil rinci otopsi sampai polisi merampungkan investigasinya, La Toya mengungkapkan bahwa terdapat 4 bekas tusukan jarum baru pada leher Michael.
“Saya yakin Michael dibunuh, saya telah mencurigainya dari awal. Tidak hanya satu orang yang terlibat tetapi ini merupakan konspirasi sekelompok orang,” ungkap La Toya sambil menahan tangis.
La Toya mengaku pernah mendapat firasat berakhirnya kehidupan Michael sebelum berlangsung konser di London karena adiknya itu dikelilingi oleh orang-orang yang tidak berkenan di hati King of Pop itu.
“Michael memiliki kekayaan lebih satu miliar dollar AS. Saat setiap orang bernilai sebesar itu, maka ada saja orang tamak yang berupaya ada di sekitarnya,” ujar La Toya, yang kehidupan rumah tangganya dengan mantan manajernya, Jack Gordon, kandas 12 tahun lalu.
“Sudah kukatakan kepada keluargaku sebulan lalu, ia tidak akan pernah berhasil ke London. Kematiannya dinilai lebih berharga ketimbang kehidupannya,” jelas La Toya yang sempat khawatir adiknya itu tidak akan berumur panjang.
“Menjelang akhir hayatnya, Michael terisolir dari keluarga. Ia tidak mempunyai teman sejati. Ia menjadi pria yang sangat kesepian di dunia ini. Saya telah mendapatkan firasat apabila hal buruk akan menimpa dirinya,” ujar La Toya yang mengesahkan surat keterangan kematian Jacko atas permintaan keluarga karena dinilai memiliki kedekatan hubungan dengan adiknya itu..
Kecurigaan terhadap dokter pribadi Jacko
La Toya menjelaskan Jacko tidak ditemukan meninggal dunia di tempat tidurnya, seperti yang dilaporkan secara luas oleh media, tetapi berada di dekat kamar tidur dokter pribadinya, Dr Conrad Murray, pria yang ‘menghilang’ dari rumah sakit saat La Toya berencana menanyainya.
Jenazah Jacko untuk sementara dibaringkan di sebuah ruang bawah tanah Forest Lawn milik pendiri perusahaan rekaman Motown Berry Gordy sambil menunggu keputusan dari pihak keluarga tentang lokasi pemakaman akhir.
La Toya menerangkan adiknya itu tidak pernah ingin dimakamkan di Neverland, wilayah peternakan Jacko di California Tengah yang dipersengketakan di pengadilan.
“Michael tidak menyukai tempat itu,” jelas La Toya. “Aku tidak akan kembali ke tempat ini (Neverland) lagi. Aku membencinya. Tempat ini telah menghancurkanku,” demikian dikisahkan La Toya meniru perkataan Jacko setelah mendampingi adiknya yang terjerat tuduhan pelecehan anak itu dalam persidangan kedua.
La Toya mengungkap sikap dokter pribadi Michael Jackson yang tidak terbuka terhadap dirinya. Dr Murray yang tidak memiliki sertifikat sebagai ahli kardiologi tidak ingin menemui keluarga Jacko walaupun La Toya mendesak untuk menemuinya guna mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Beberapa pengacara Murray membantah telah terjadi ketidakberesan dan menyatakan klien mereka itu telah menunjukkan sikap kerja sama dengan para penyidik. La Toya pernah berkesempatan mendekati dokter itu dan menyatakan,”Saya ingin berbicara dengan Anda. Saya ingin tahu apa yang terjadi dengan adikku.”
Namun, La Toya menerangkan dokter yang berpenghasilan Rp 1,6 miliar per bulan itu hanya menjawab dengan kata-kata yang tidak jelas terdengar olehnya. “Michael tidak dapat bertahan hidup, maafkan saya,” demikian diucapkan oleh La Toya menirukan apa yang disampaikan Murray ke dirinya.
Dari kediaman mewah kontrakan Jacko di Los Angeles, polisi telah menyita 2 kantong obat-obatan yang dikeluarkan dengan resep dari beberapa toko di beberapa negara bagian AS. Penyidik juga telah memeriksa catatan medis dari sejumlah dokter bintang pop legendaris ini.
“Hasilnya akan diumumkan. Kalian pasti akan tercengang dengan hasilnya,” ujar La Toya.
“Terdapat sejumlah bekas suntikan di leher dan lengannya serta sejumlah kejanggalan lainnya yang akan terungkap dalam beberapa pekan. Saya tidak dapat membahasnya lebih lanjut karena akan mengacaukan jalannya penyidikan. Namun, saya tetap pada pendirian saya, tentang apa yang saya rasakan bahwa Michael telah dibunuh,” tegas La Toya.
Tragedi sekaligus pemersatu keluarga
La Toya terakhir kali bertemu dengan Jacko pada hari ulang tahun ke-60 ulang tahun pernikahan orangtua mereka di sebuah rumah makan favorit adiknya itu di Beverly Hills 3 minggu sebelum kematian Michael Jackson. “Michael terlihat bugar, senang dan menikmati setiap menit yang berlalu. Tentu saja ia terlihat kurus tetapi dia memang selalu terlihat kurus. Setahuku, Jacko terlihat sangat sehat,” ungkap La Toya.
La Toya mengklaim Jacko kemudian larut dengan kesibukan latihan yang menyiksa untuk persiapan konser di London. Dua hari menjelang kematiannya, bintang Thriller ini mengikuti sejumlah latihan yang mencakup latihan busana.
Namun, La Toya menekankan bahwa pada kenyataannya Michael ingin mundur dari dunia musik. “Ia telah berupaya maksimal untuk mewujudkan impiannya itu. Ia ingin memproduksi sebuah film horor berjudul Thriller. Jacko telah mendesain poster untuk film itu,” jelas La Toya.
“Ia tidak ingin mengikuti 50 show, ia hanya menginginkan 10 show. Namun, ia dipaksa. Dan Michael menjadi Michael yang tidak ingin mengecewakan para fansnya
“Bahkan putrinya Paris berkata, ‘Mereka telah membuat ayah bekerja keras’,” ujar La Toya. La Toya juga mengaku medapatkan informasi bahwa seluruh staf Michael dipecat beberapa jam setelah kematiannya.
La Toya mengungkapkan apa yang terjadi saat ia akan mendatangi kediaman Jacko menyusul kematian adiknya itu. “Kami diinformasikan bahwa seluruh staf yang setia pada Jacko telah dipecat. Saya tidak bisa berbuat apa-apa,” ungkapnya.
La Toya mendapati staf keamanan baru saat mendatangi kediaman Jacko. Kakak Michael Jackson ini juga tidak menemukan uang sekitar 2 juta dollar AS ataupun perhiasan yang biasa disimpan adiknya itu.
“Michael selalu menyimpan uang di rumahnya, biasanya sekitar 2 juta dollar AS, yang biasa digunakan untuk membayar segala sesuatu. Banyak orang bilang ia tidak kaya tetapi Michael selalu memegang uang,” katanya.
“Aneh betul. Pasti ada yang mengambilnya. Saat aku berada di rumahnya, sudah tidak ada lagi uang atau perhiasan yang tersisa. Sudah banyak orang yang menjejakkan kaki di rumah itu sebelum aku tiba di sana,” tambahnya.
Akhirnya La Toya mengakui tragedi yang dialami telah mempererat hubungan keluarganya yang sempat renggang menjadi lebih erat. “Tragedi ini telah menyatukan keluarga kami,” ucap La Toya yang kerap berkunjung ke kediaman ibunya, pemegang hak asuh terhadap ketiga anak Jacko, di Hayvenhurst Avenue, Encino.
“Kami berduka dan merasa kehilangan Michael…tetapi kami juga bertekad mengungkap apa yang terjadi pada dirinya. Ia terlalu cepat direngut dari kehidupan kami. Michael tidak seharusnya mengembuskan napas terakhir.” the sun.
Sumber : www.surya.co.id