Widyawati Ragu Sophan Sophiaan Meninggal Karena Kecelakaan
Sudah lebih dari 100 hari, aktor sekaligus politisi Sophan Sophiaan wafat. Bintang film 'Romi & Yuli' itu meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas saat memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Namun sang istri, Widyawati, meragukannya.
"Saya nggak mau ada kebohongan publik, dari saksi-saksi yang melihat kejadian di TKP (Tempat Kejadian Perkara-red), banyak kejanggalannya, saya ingin sekali adanya kejujuran," ujar Widyawati dengan nada bergetar ketika ditemui di kediamannya di Jl Garuda V No 1, Bintaro Jaya Sektor 1, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2008).
Widyawati dan kedua anaknya mulai mencurigai ketidakwajaran meninggalnya Sophan saat menerima surat kronologis kejadian dari Polda Jawa Timur. Saat surat tersebut sampai di tangannya sudah dalam keadaan terbuka. "Surat itu sudah sobek saat sampai ke keluarga dan itu berarti sudah ada yang buka," imbuhnya.
Walau mencurigai suaminya meninggal secara tidak wajar, perempuan kelahiran 12 Juli 1950 itu belum mau melaporkannya ke pihak kepolisian. Almarhum Sophan Sophiaan meninggal dunia 17 Mei 2008 lalu di perbatasan Sragen-Ngawi. Saat itu mantan politisi PDI-P tersebut meninggal dunia karena jatuh dari motor Harley Davidson yang dikendarainya.
Kabar meninggalnya pria kelahiran Makasar 26 April 1944 itu karena konspirasi memang sudah berhembus di kalangan wartawan beberapa hari setelah Sophan wafat. Diduga konspirasi untuk menghilangkan nyawa Sophan karena almarhum tengah mengerjakan sebuah proyek politik bersama sejumlah politisi jelang Pemilu 2009.
Widyawati Ungkit Kejanggalan Kematian Sophan
Meninggalnya aktor Sophan Sophian ternyata bukan disebabkan kecelakaan. Banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan terkait dengan kematiannya.
Sophan diduga dilindas saat dirinya mengalami kecelakaan saat jatuh dari sepeda motor Harley-nya di Madiun beberapa waktu lalu. Istri Sophan, Widyawati pun meminta sang penabrak untuk berkata jujur.
Keganjilan yang dirasakan Widyawati sudah dirasakan sejak hari kedua meninggalnya aktor era 80-an itu. Namun demikian, karena dirinya sedang kacau dan berduka, kecurigaan yang sempat menghampirinya lewat begitu saja.
“Saya tidak tahu kejadian pastinya. Tapi saya banyak masukkan dari orang kalau yang mengalami kecelakaan saat naik Harley itu jarang ada yang meninggal. Bukannya jarang lagi, bahkan hampir tidak ada yang meninggal. Sophan juga pernah terjatuh, tapi dia hanya lecet-lecet saja. Makanya, ini yang menguatkan keganjilan,” kata Widyawati saat ditemui Nonstop di rumahnya di kawasan Bintaro, Tanggerang, Banten, Rabu (3/9).
Apalagi, hasil scan tubuh yang dikeluarkan oleh dokter menunjukan banyak sekali tulang di tubuh Sophan yang patah dan retak. “Di leher, tubuh dan kaki. Ini kan bukan karena jatuh. Pasti ada penyebab lain,” ujarnya.
Widya sendiri sejatinya tak ingin lagi membuka luka lama yang telah terjadi. Namun, banyaknya berita yang simpang siur membuatnya harus menjelaskan semua yang terjadi. “Saya hanya ingin ada yang berjiwa besar untuk mengatakan yang sejujurnya. Ini semua kan kebohongan publik. Mereka pasti punya hati nurani,” kata ibu dua anak itu.
Tak sampai di situ, kecurigaan keluarga Sophan semakin kuat ketika Widya mendapatkan dua buah pucuk surat yang kondisinya sudah terbuka. “Isinya surat ucapan belangsukawa. Kalau yang kedua menjelaskan kronologi soal kecelakaan, dan itu bukan suatu kemajuan. Ini yang menimbulkan kecurigaan, siapa yang membuka surat itu,” kata Widya.
Jika orang yang diduga telah menabrak Sophan tak mengakui, Widya belum mau menindaklanjuti dengan menempuh proses hukum. Menurutnya, dia dan keluarga hanya akan menunggu sampai waktu yang belum ditentukan. “Kita tunggu saja. Lihat nanti,” kata wanita yang terlihat masih cantik itu.
Saat ini, Widya lebih sering menghabiskan waktunya bersama anak dan keponakannya. Belum lama ini, dirinya sempat melakukan syuting untuk sebuah film. “Saya sempat menangis ketika syuting tanpa Sophan, karena kita selalu syuting berdua,” ujarnya.
harian ibukota
Sudah lebih dari 100 hari, aktor sekaligus politisi Sophan Sophiaan wafat. Bintang film 'Romi & Yuli' itu meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas saat memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Namun sang istri, Widyawati, meragukannya.
"Saya nggak mau ada kebohongan publik, dari saksi-saksi yang melihat kejadian di TKP (Tempat Kejadian Perkara-red), banyak kejanggalannya, saya ingin sekali adanya kejujuran," ujar Widyawati dengan nada bergetar ketika ditemui di kediamannya di Jl Garuda V No 1, Bintaro Jaya Sektor 1, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2008).
Widyawati dan kedua anaknya mulai mencurigai ketidakwajaran meninggalnya Sophan saat menerima surat kronologis kejadian dari Polda Jawa Timur. Saat surat tersebut sampai di tangannya sudah dalam keadaan terbuka. "Surat itu sudah sobek saat sampai ke keluarga dan itu berarti sudah ada yang buka," imbuhnya.
Walau mencurigai suaminya meninggal secara tidak wajar, perempuan kelahiran 12 Juli 1950 itu belum mau melaporkannya ke pihak kepolisian. Almarhum Sophan Sophiaan meninggal dunia 17 Mei 2008 lalu di perbatasan Sragen-Ngawi. Saat itu mantan politisi PDI-P tersebut meninggal dunia karena jatuh dari motor Harley Davidson yang dikendarainya.
Kabar meninggalnya pria kelahiran Makasar 26 April 1944 itu karena konspirasi memang sudah berhembus di kalangan wartawan beberapa hari setelah Sophan wafat. Diduga konspirasi untuk menghilangkan nyawa Sophan karena almarhum tengah mengerjakan sebuah proyek politik bersama sejumlah politisi jelang Pemilu 2009.
Widyawati Ungkit Kejanggalan Kematian Sophan
Meninggalnya aktor Sophan Sophian ternyata bukan disebabkan kecelakaan. Banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan terkait dengan kematiannya.
Sophan diduga dilindas saat dirinya mengalami kecelakaan saat jatuh dari sepeda motor Harley-nya di Madiun beberapa waktu lalu. Istri Sophan, Widyawati pun meminta sang penabrak untuk berkata jujur.
Keganjilan yang dirasakan Widyawati sudah dirasakan sejak hari kedua meninggalnya aktor era 80-an itu. Namun demikian, karena dirinya sedang kacau dan berduka, kecurigaan yang sempat menghampirinya lewat begitu saja.
“Saya tidak tahu kejadian pastinya. Tapi saya banyak masukkan dari orang kalau yang mengalami kecelakaan saat naik Harley itu jarang ada yang meninggal. Bukannya jarang lagi, bahkan hampir tidak ada yang meninggal. Sophan juga pernah terjatuh, tapi dia hanya lecet-lecet saja. Makanya, ini yang menguatkan keganjilan,” kata Widyawati saat ditemui Nonstop di rumahnya di kawasan Bintaro, Tanggerang, Banten, Rabu (3/9).
Apalagi, hasil scan tubuh yang dikeluarkan oleh dokter menunjukan banyak sekali tulang di tubuh Sophan yang patah dan retak. “Di leher, tubuh dan kaki. Ini kan bukan karena jatuh. Pasti ada penyebab lain,” ujarnya.
Widya sendiri sejatinya tak ingin lagi membuka luka lama yang telah terjadi. Namun, banyaknya berita yang simpang siur membuatnya harus menjelaskan semua yang terjadi. “Saya hanya ingin ada yang berjiwa besar untuk mengatakan yang sejujurnya. Ini semua kan kebohongan publik. Mereka pasti punya hati nurani,” kata ibu dua anak itu.
Tak sampai di situ, kecurigaan keluarga Sophan semakin kuat ketika Widya mendapatkan dua buah pucuk surat yang kondisinya sudah terbuka. “Isinya surat ucapan belangsukawa. Kalau yang kedua menjelaskan kronologi soal kecelakaan, dan itu bukan suatu kemajuan. Ini yang menimbulkan kecurigaan, siapa yang membuka surat itu,” kata Widya.
Jika orang yang diduga telah menabrak Sophan tak mengakui, Widya belum mau menindaklanjuti dengan menempuh proses hukum. Menurutnya, dia dan keluarga hanya akan menunggu sampai waktu yang belum ditentukan. “Kita tunggu saja. Lihat nanti,” kata wanita yang terlihat masih cantik itu.
Saat ini, Widya lebih sering menghabiskan waktunya bersama anak dan keponakannya. Belum lama ini, dirinya sempat melakukan syuting untuk sebuah film. “Saya sempat menangis ketika syuting tanpa Sophan, karena kita selalu syuting berdua,” ujarnya.
harian ibukota