 |
| Collin Stagg dan Rachel Nickell, korban |
Mungkin keberuntungan masih hinggap pada diri Collin Stagg. Meski luka hatinya terhadap hamba hukum yang menjebaknya untuk mengaku sebagai pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Rachel Nickell, masih berbekas dalam dirinya
Karena salah prosedur dan salah tanggkap, Stagg berhak menerima GBP 706 ribu (sekitar Rp 12 miliar) atas kesalahan yang diperbuat oleh aparat hukum di London.
''Secara resmi, Collin telah dibebaskan. Uang ini merupakan kompensasi untuknya atas fitnah yang dia peroleh dari publik dan media selama 16 tahun'' kata Alex Tribick, pengacara Stagg, Rabu, 14/8-2008.
" Namun tetap saja, di mata beberapa orang, dia akan selalu dicap sebagai pembunuh,'' lanjutnya.
Bagi Stagg yang sudah merasakan hidup di penjara selama satu tahun karena kasus tersebut, uang ganti rugi miliaran rupiah yang diperolehnya itu ibarat memenangi lotre.
''Saya tidak akan menghamburkannya. Saya berencana menyimpannya di bank untuk membiayai sisa hidup saya.''
Sebelumnya, Stagg divonis membunuh dan memerkosa Rachel Nickell yang ditemukan tewas dengan 49 tusukan pada 1992. Siang nahas itu korban sedang berjalan-jalan dengan anaknya yang baru berusia dua tahun di sebuah taman di London.
Hakim di pengadilan tinggi meninjau kembali kasus tersebut pada 1994. Sebab, mereka mengetahui bahwa polisi yang menyelidiki kasus Stagg sengaja memasang ''jebakan madu''.
Madu yang dimaksud adalah kekasih Stagg sendiri, yang tak lain adalah polisi wanita yang menyamar agar dia mengaku sebagai pelaku pembunuhan dan pemerkosa.
Pembunuh sebenarnya, Robert Napper, tahun lalu akhirnya tertangkap. Kasusnya akan disidangkan pada November mendatang.
(afp/ly)
Karena salah prosedur dan salah tanggkap, Stagg berhak menerima GBP 706 ribu (sekitar Rp 12 miliar) atas kesalahan yang diperbuat oleh aparat hukum di London.
''Secara resmi, Collin telah dibebaskan. Uang ini merupakan kompensasi untuknya atas fitnah yang dia peroleh dari publik dan media selama 16 tahun'' kata Alex Tribick, pengacara Stagg, Rabu, 14/8-2008.
" Namun tetap saja, di mata beberapa orang, dia akan selalu dicap sebagai pembunuh,'' lanjutnya.
Bagi Stagg yang sudah merasakan hidup di penjara selama satu tahun karena kasus tersebut, uang ganti rugi miliaran rupiah yang diperolehnya itu ibarat memenangi lotre.
''Saya tidak akan menghamburkannya. Saya berencana menyimpannya di bank untuk membiayai sisa hidup saya.''
Sebelumnya, Stagg divonis membunuh dan memerkosa Rachel Nickell yang ditemukan tewas dengan 49 tusukan pada 1992. Siang nahas itu korban sedang berjalan-jalan dengan anaknya yang baru berusia dua tahun di sebuah taman di London.
Hakim di pengadilan tinggi meninjau kembali kasus tersebut pada 1994. Sebab, mereka mengetahui bahwa polisi yang menyelidiki kasus Stagg sengaja memasang ''jebakan madu''.
Madu yang dimaksud adalah kekasih Stagg sendiri, yang tak lain adalah polisi wanita yang menyamar agar dia mengaku sebagai pelaku pembunuhan dan pemerkosa.
Pembunuh sebenarnya, Robert Napper, tahun lalu akhirnya tertangkap. Kasusnya akan disidangkan pada November mendatang.
(afp/ly)
