Seorang kepala sekolah dasar dieksekusi mati di Cina utara setelah didakwa memerkosa dan melecehkan 39 gadis selama 18 tahun "pemerintahan teror"-nya. Luo Yanlin, 48, dieksekusi di Provinsi Gansu, yang bertepatan dengan peringatan hari Guru Nasional Cina, demikian laporan surat kabar lokal Lanzhou Morning Post.
Luo ditahan atas kasus perkosaan dan pelecehan seksual terhadap 39 gadis yang berusia antara tujuh sampai 14 tahun ketika dia bekerja di tiga sekolah di provinsi itu pada 1988 dan 2006. "Luo Yanlin memiliki moral yang sangat buruk dan menggunakan posisi istimewanya untuk memerkosa dan melecehkan siswi-siswi muda berulang kali, dan dalam periode yang lama," kata surat kabar itu, memetik pernyataan Mahkamah Agung Cina.
Luo ditahan sejak 2006, ketika dia menjadi kepala sekolah di sebuah sekolah dasar kampung, setelah dua siswi yang telah lulus mengajukan tuntutan kepadanya. Salah satu dari para sisiwi itu mengatakan, dia telah diperkosa sampai sepuluh kali antara 1998 dan 1999, sementara perempuan yang lain mengatakan dia telah diperkosa dan dilecehkan dan diancam agar tidak memberitahukan hal itu kepada orang tuanya.
Polisi telah mengumpulkan 37 pengakuan dari korban lainnya. Korban-korban, yang beberapa diantaranya diperkosa berulang kali, mengatakan mereka dirayu di dalam kantor Luo setelah bel pelajaran usai atau saat mengerjakan pekerjaan rumah.
Jumlah korban sebenarnya bisa bertambah jika korban-koran lain mau memberikan bukti yang bisa menjerat Luo. Menurut surat kabar tersebut, rumor perkosaan dan pelecehan di sekolah tempat mengajar Luo itu, sejatinya telah beredar selama bertahun-tahun, namun tak seorang pun yang bisa memberikan bukti tanpa pengakuan para korban.
Laporan itu tidak menjelaskan status perkawinan Luo dan berapa anak yang dimilikinya. Pada Juni 2007, guru lainnya di Provinsi Gansu juga dihukum mati atas kasus perkosaan terhadap 18 siswi antara 2001 dan awal 2005.
Tempo Interaktif