Heri Tewas Diduga Meniru Aksi Limbad !


Kematian M Heri Setyawan (12), siswa kelas 1 SMP Taman Siswa, Jalan Garuda, Kemayoran, Jakpus, diduga karena kecelakaan yang dilakukannya sendiri.

Aksi mengikat tubuh yang dilakukan Heri diduga karena meniru acara The Master di televisi. Demikian dikatakan Kapolrestro Jakarta Pusat, Kombes Hamidin kepada wartawan.

Bahkan menurut pengakuan orangtua Heri yang bernama Abi Mukhlas (44) dan Eti (38) kepada polisi, kata Hamidin, Heri kerap meniru aksi Limbad "The Master" di televisi.

"Orangtuanya sering melihat dia (Heri) meniru aksi Limbad, seperti menusuk tubuh dan jari dengan jarum. Selain itu Heri kerap melakukan aksi nekat dengan mengikat seluruh tubuhnya dengan kain selendang hingga mirip mumi," kata Hamidin.

Untungnya aksi yang didasari ketidaktahuan Heri itu diketahui oleh Abi dan Eti. Meski demikian, tetap saja Heri terus melakukan kebiasaan buruk tersebut saat orangtuanya tidak ada di rumah.

Aksi membahayakan lain yang dilakukan Heri adalah dengan membakar barang-barang di dalam rumah. Aksi ini pun tidak berlanjut karena keburu keburu diketahui orangtua.

"Kebiasaan ini sudah dilarang orangtua tetapi tetap saja dilakukannya. Bahkan menurut orangtuanya, Heri telah melakukan aksi-aksi seperti itu sejak duduk di bangku kelas 5 SD," tambah Hamidin.

Soal posisi jenazah Heri yang terikat di kedua kaki menghadap ke belakang dan kaki, mulut serta leher terikat, kata Hamidin diperkirakan bisa dilakukan dengan mudah. Pasalnya Heri sudah terlatih melakukan ikatan berbentuk simpul ringan, sehingga dengan mudah bisa dibuka kembali.

Hal itu terbukti saat jenazah ditemukan oleh ayahnya bisa dibuka dengan mudah karena ikatan simpul dibuat dengan sangat rapih dan tidak kencang.

Selain itu tidak ada luka memar yang ditemui di tubuh Heri. Oleh karena itu polisi menduga kuat kematian Heri karena aksinya sendiri. "Dalam psikologi, perilaku anak-anak seperti ini disebut firomania," ujar Hamidin.

Soal dugaan keterlibatan orangtua Heri, kata Hamidin tidak terbukti. Pasalnya jenazah Heri ditemukan oleh Abi saat dia pulang untuk mengambil helmet di dalam kamar.

"Orangtuanya sangat lembut dan tidak masalah diantara hubungan Heri dengan orangtuanya. Makanya agak sulit untuk menuduh orangtuanya terlibat di balik kematian Heri," papar Hamidin.

Perilaku plagiat dari aksi di televisi yang dilakukan Heri ternyata tidak berefek pada sosialisasi dengan teman di sekolah dan di rumah. Heri dikenal sosok anak yang mudah bergaul dan bersosialisasi dengan baik dengan anak seusianya.

Meski demikian, polisi tetap melakukan penyelidikan untuk meminta keterangan dari guru Heri. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi psikologis Heri.

"Hari ini kami memeriksa guru-guru untuk mengetahui kebiasaan bersosialisasi dan kontak verbal dengan teman-temannya," terang Hamidin. Dengan kedua orangtua Heri hanya dijadikan saksi dan polisi belum menentukkan pelaku di balik kematian Heri.

Seperti diberitakan, Heri ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Kemayoran Barat III, Kemayoran, Jakpus. Saat ditemukan, Heri dalam keadaan terikat di bagian kaki, tangan, mulut, dan leher. (Sigit Nugroho) warta kota
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris