Betapa bahagianya, Ken Whitty. Pria 65 tahun itu bersua lagi dengan adiknya, Yvonne, setelah terpisah sangat lama, 40 tahun lebih. Yang tak disangka-sangka, ternyata selama ini mereka bertetangga, bahkan sering bertatap muka. Tak ada yang menyadari, ternyata mereka bertalian darah.
Seperti dilansir Daily Mail, menurut Whitty, kedua orangtuanya meninggal ketika dia dan adiknya masih remaja. Mereka lalu tinggal terpisah karena ditampung oleh dua keluarga berbeda. Tapi, saat itu mereka masih bisa berhubungan karena saling mengetahui tempat tinggal satu sama lain.
Namun, pada 1970, ketika Whitty berkunjung ke rumah adiknya ditampung, yang dia temukan hanya reruntuhan. Keluarga adiknya telah pindah entah kemana. Sejak itu mereka benar-benar terpisah dan baru reuni kembali 40 tahun kemudian. Ketika masing-masing telah berkeluarga dan mempunyai anak.
Ketika masih terpisah, berulangkali Whitty mencari keberadaan adiknya, namun tak pernah berhasil. "Saya kira akan segera bertemu, tapi waktu terus merambat, keinginan itu tak pernah terjadi," katanya.
Nah, ketika Natal lalu, dia merasa harus berbuat sesuatu. "Ini hari Natal. Saya sekarang berusia 65, saya harus menemukannya tahun ini," katanya dalam hati.
Lalu, dia memasang iklan di harian lokal. Berharap adiknya membaca atau setidaknya ada orang yang tahu dimana keberadaannya. Selang beberapa waktu, teleponnya berbunyi.
"Hallo, Ini Yvonne," bunyi suara dari seberang. Whitty kaget. Dia serasa tak percaya, lalu dia menanyakan dimana si pemilik suara itu tinggal. "Reddish" jawabnya. Ditanya lagi, "tepatnya dimana. "Suara diseberang menjawab,"North Reddish". Dia tambah kaget, sebab itu juga tempat tinggalnya.
"Ternyata kami tinggal hanya berjarak 300 yard (275 meter). Saya pun langsung pergi menemuinya. Sangat menakjubkan," katanya senang.
Yvonne tentu juga tak kalah gembira. "Senang sekali akhirnya bertemu lagi dengan Ken, sungguh sebuah anugerah," ujar Yvonne yang kini berusia 62 tahun. (ape/ttg)
Seperti dilansir Daily Mail, menurut Whitty, kedua orangtuanya meninggal ketika dia dan adiknya masih remaja. Mereka lalu tinggal terpisah karena ditampung oleh dua keluarga berbeda. Tapi, saat itu mereka masih bisa berhubungan karena saling mengetahui tempat tinggal satu sama lain.
Namun, pada 1970, ketika Whitty berkunjung ke rumah adiknya ditampung, yang dia temukan hanya reruntuhan. Keluarga adiknya telah pindah entah kemana. Sejak itu mereka benar-benar terpisah dan baru reuni kembali 40 tahun kemudian. Ketika masing-masing telah berkeluarga dan mempunyai anak.
Ketika masih terpisah, berulangkali Whitty mencari keberadaan adiknya, namun tak pernah berhasil. "Saya kira akan segera bertemu, tapi waktu terus merambat, keinginan itu tak pernah terjadi," katanya.
Nah, ketika Natal lalu, dia merasa harus berbuat sesuatu. "Ini hari Natal. Saya sekarang berusia 65, saya harus menemukannya tahun ini," katanya dalam hati.
Lalu, dia memasang iklan di harian lokal. Berharap adiknya membaca atau setidaknya ada orang yang tahu dimana keberadaannya. Selang beberapa waktu, teleponnya berbunyi.
"Hallo, Ini Yvonne," bunyi suara dari seberang. Whitty kaget. Dia serasa tak percaya, lalu dia menanyakan dimana si pemilik suara itu tinggal. "Reddish" jawabnya. Ditanya lagi, "tepatnya dimana. "Suara diseberang menjawab,"North Reddish". Dia tambah kaget, sebab itu juga tempat tinggalnya.
"Ternyata kami tinggal hanya berjarak 300 yard (275 meter). Saya pun langsung pergi menemuinya. Sangat menakjubkan," katanya senang.
Yvonne tentu juga tak kalah gembira. "Senang sekali akhirnya bertemu lagi dengan Ken, sungguh sebuah anugerah," ujar Yvonne yang kini berusia 62 tahun. (ape/ttg)