Buruh Garment di Cakung Nyambi Jadi Pelacur !

Makin sulitnya kondisi ekonomi, sejumlah buruh garmen yang mengaku kerja di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Jakarta Utara, nekad nyambi menjadi pelacur. Upah Rp1 juta/bulan dari perusahaan, dirasa belum bisa memenuhi kebutuhan dan keluarganya.

Investigasi Pos Kota, menemukan sejumlah pelacur yang mengaku buruh di Kompleks Lokalisasi Rawamalang, Cilincing, Jakarta Utara. Satu di antaranya berinisial Ut, 18, asal Sukabumi, Jawa Barat, yang menyebutkan dirinya buruh dari satu perusahaan garmen.

“Saya tahu itu memang resiko terutama menghadapi masa depan saya. Tapi habis mau gimana lagi, Pak. Saya butuh uang lebih buat kebutuhan hidup sehari-hari, belum lagi keluarga dari kampung mendesak setiap bulan harus dikirim,” cerita Ut, Jumat (13/2), setelah dikasih uang tips ngobrol Rp100 ribu.

Dalam prakteknya, cewek yang kos di Gang Kopi Jenggot, kawasan Bulog Sukapura, Cilincing, ini sehari melayani tamunya, yakni Sabtu malam hingga menjelang pagi, dan Minggu dia libur. Sedang hari Senin sampai Sabtu dia kerja di perusahaan garmen tersebut. Apa yang dilakukannya akibat tak tahan didera krisis ekonomi.

Dari tempat tinggalnya menuju ke lokalisasi hanya butuh waktu sekitar 15 menit dengan menyewa ojek. Ini dilakukan sembunyi-sembunyi, sehingga teman-teman kos atau warga sekitarnya tidak curiga dengan apa yang dilakukan Ut.

Semalam melayani tamu, Ut, perempuan seksi ini dapat melayani 2-4 lelaki dengan tarif 200 ribu/orang untuk layanan short time. Hasil transaksi itu hanya diterima 40 persen, karena 60 persennya buat sang mami. Sementara hasil yang akan dibawa pulang sekitar tiga ratusan ribu. “Yah, hitung-hitung buat nabung beli sawah di kampung,” ucapnya sambil bercanda.

Selain di tempat lokalisasi ini, Ut dimata beberapa temannya terkenal sebagai wanita panggilan. Awalnya Ut malu mengakui. “Iya memang sih ada aja yang mengajak kencan diluar. Kebanyakan pejabat-pejabat di Jakarta Utara,” tutur Ut.

Hal senada diucapkan Iyem, yang juga mengaku buruh garmen. Ia melayani tamu bila tidak kerja di pabrik. “Bila tidak kerja, ya melayani tamu juga” kata Iyem, rekannya Ut.

TIDAK TAHU
Menyikapi adanya sejumlah buruh yang berada di KBN Cakung tersebut, terlibat dalam dunia prostitusi, Humas PT. KBN (Persero), Sentot saat dikonfirmasi tidak mau memberikan komentar. Namun prinsifnya perusahaan tidak ada yang tahu bila karyawan pabrik menyambi jadi pelacur. “Kalau masalah itu sebaiknya datang saja Senin, karena saat ini saya sedang berada di Surabaya,” ucap Sentot.

Saat ini jumlah PSK Rawamalang yang beroperasi ada sekitar tiga ratusan orang dan sekitar 10 persen berasal dari buruh “Hampir setiap perusahaan ada yang terjun ke tempat ini,” ucap satu mucikari yang enggan menyebutkan namanya.

H. Ridwan, ulama di Sukapura, Cilincing, menilai faktor kemiskinan tidaklah menjadi alasan untuk melacurkan diri. Hal ini terjadi akibat menipisnya kadar iman seseorang. “Kebanyakan orang yang terjerumus kedalam lembah kemaksiatan akibat tipisnya kadar keimanan,” tegas Ridwan, tadi malam. poskota
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris