Sekelompok masyarakat yang menjalankan ritual keyakinan tertentu di Dusun Plumbangan, Desa Ngembul, Kec Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diselidiki Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Pemerintah Kabupaten Blitar.
Kelompok yang menamakan diri Syafaatus Sholawat ini disinyalir sebagai aliran sesat. Informasi yang dihimpun, pengikut aliran ini tidak mendudukkan Tuhan sebagai satu-satunya dzat tertinggi. Pada ritual tertentu, mereka menyembah Malaikat Jibril dan Roh Kudus.
Sementara pada ritual tertentu, kelompok ini juga melaksanakan salat lima waktu lazimnya umat beragama Islam.
Kepala Bakesbanglinmas Pemkab Blitar Agus Pramono membenarkan telah mendapat informasi tersebut. Pihaknya telah menerjunkan personel ke lapangan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Informasinya memang seperti itu. Namun kami tidak mau gegabah sebelum ada kepastian dari lapangan. Informasinya bernama Syafaatus Sholawat," ujarnya kepada wartawan.
Dalam melakukan penyelidikan ini, Kesbanglinmas menggandeng Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). Menurut Agus FKUB yang akan memastikan apakah kelompok tersebut masih berupa sekte atau sudah mengarah pada agama.
"Termasuk untuk memastikan apakah ajarannya menyesatkan atau tidak. Sebab seperti kita tahu agama yang dianggap sah di Indonesia hanya ada lima. Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan muspika dan kepala desa setempat," paparnya.
Mengingat kasus aliran sesat bukan barang baru, diakui Agus, tidak tertutup kemungkinan semua itu benar adanya. Bahkan Agus menganalogikan para pengikut aliran sesat seperti gunung es yang hanya nampak di ujungnya. Sementara yang berada di bawah dan jumlahnya lebih besar seringkali tidak kelihatan.
"Pengikut aliran sesat itu seperti gunung es, yang terlihat di puncaknya. Padahal pengikutnya tersebar banyak. Namun kita tetap melakukan penyelidikan ekstra hati-hati. Jangan sampai hal ini memancing kelompok lain yang kontra dan melakukan main hakim sendiri," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Blitar Ajun Komisaris Besar Polisi Putu Jayan Danu Putra dikonfirmasi mengenai adanya laporan aliran sesat di wilayah Binangun mengaku belum mendengar. Untuk memastikan informasi tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kesabanglinmas, termasuk menurunkan personel untuk melakukan penyelidikan.
"Kita justru belum mendengarnya. Coba nanti kita cek, termasuk menghubungi Kesbanglinmas pemkab," ujarnya singkat.
Kelompok yang menamakan diri Syafaatus Sholawat ini disinyalir sebagai aliran sesat. Informasi yang dihimpun, pengikut aliran ini tidak mendudukkan Tuhan sebagai satu-satunya dzat tertinggi. Pada ritual tertentu, mereka menyembah Malaikat Jibril dan Roh Kudus.
Sementara pada ritual tertentu, kelompok ini juga melaksanakan salat lima waktu lazimnya umat beragama Islam.
Kepala Bakesbanglinmas Pemkab Blitar Agus Pramono membenarkan telah mendapat informasi tersebut. Pihaknya telah menerjunkan personel ke lapangan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Informasinya memang seperti itu. Namun kami tidak mau gegabah sebelum ada kepastian dari lapangan. Informasinya bernama Syafaatus Sholawat," ujarnya kepada wartawan.
Dalam melakukan penyelidikan ini, Kesbanglinmas menggandeng Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). Menurut Agus FKUB yang akan memastikan apakah kelompok tersebut masih berupa sekte atau sudah mengarah pada agama.
"Termasuk untuk memastikan apakah ajarannya menyesatkan atau tidak. Sebab seperti kita tahu agama yang dianggap sah di Indonesia hanya ada lima. Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan muspika dan kepala desa setempat," paparnya.
Mengingat kasus aliran sesat bukan barang baru, diakui Agus, tidak tertutup kemungkinan semua itu benar adanya. Bahkan Agus menganalogikan para pengikut aliran sesat seperti gunung es yang hanya nampak di ujungnya. Sementara yang berada di bawah dan jumlahnya lebih besar seringkali tidak kelihatan.
"Pengikut aliran sesat itu seperti gunung es, yang terlihat di puncaknya. Padahal pengikutnya tersebar banyak. Namun kita tetap melakukan penyelidikan ekstra hati-hati. Jangan sampai hal ini memancing kelompok lain yang kontra dan melakukan main hakim sendiri," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Blitar Ajun Komisaris Besar Polisi Putu Jayan Danu Putra dikonfirmasi mengenai adanya laporan aliran sesat di wilayah Binangun mengaku belum mendengar. Untuk memastikan informasi tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kesabanglinmas, termasuk menurunkan personel untuk melakukan penyelidikan.
"Kita justru belum mendengarnya. Coba nanti kita cek, termasuk menghubungi Kesbanglinmas pemkab," ujarnya singkat.