Kedua Tangan Disayat, Lalu Terjun Bebas
Seorang gadis bernama Hensi (22) warga Desa Ujan Mas Lama Kecamatan Ujan Mas, Muaraenim, yang sehari-harinya bekerja sebagai penjaga counter ponsel, nekat melakukan aksi bunuh diri dengan cara terjun bebas dari lantai IV Pasaraya Citra Jl Letnan Idham Muaraenim, Selasa (3/2) sore.
Bahkan sebelum melakukan aksi bunuh diri, gadis yang sudah yatim ini sempat menyayat kedua pergelangan tangannya dengan menggunakan sebilah pisau. Tentu saja aksi Hensi menjadi tontonan gratis ratusan warga Muaraenim. Bahkan akibat aksi nekat Hensi ini, lalu lintas di sekitar Pasaraya Citra macet sekitar dua jam. Sebab para pengguna jalan ikut-ikutan menonton, apalagi aksi bunuh diri dengan cara melompat tersebut belum pernah terjadi di kota Muaraenim.
Sejumlah keluarga dan aparat sempat membujuk agar Hensi membatalkan niat bunuh diri dengan terjun bebas. Mereka secara terus menerus memberikan semangat dan harapan kepada Hensi untuk mengurungkan niatnya melakukan aksi bunuh diri.
Namun setiap didekati oleh petugas, Hensi yang berdiri di sisi gedung bagian luar selalu menolak dan mengancam akan terjun langsung ke bawah. Akibatnya para petugas sangat kesulitan, apalagi kondisi bangunan tempat Hensi berdiri cukup sempit. Dikhawatirkan jika Hensi memberontak, bisa-bisa akan jatuh bersama para penolongnya.
Untuk mengantisipasi Hensi membentur langsung ke lantai bawah, petugas bersama masyarakat menumpukkan beberapa kasur busa dan permadani tepat di bawah lokasi Hensi berdiri. Dan setelah dibujuk tidak mempan, Hensi yang fisiknya semakin lemah karena mulai kehabisan darah yang keluar dari kedua pergelangan tangannya akhirnya limbung, dan langsung terjun bebas. Beruntung, badannya mengenai permadani serta kasur busa yang telah ditumpuk sebelumnya.
Masalah Uang
Sementara itu dari informasi beberapa teman Hensi yang bekerja di Pasaraya Citrashop, sebelum nekat menyayat tangan dan memanjat gedung, mereka tidak tahu keberadaan Hensi. Baru tahu ketika ada yang melihat wanita berdiri di atas gedung Pasaraya.
"Hensi, kerja di lantai I menjaga counter ponsel. Dia memang sering melakukan fitnes di lantai III. Rupanya dari ruang fitnes itulah dia kemudian berhasil memanjat ke lantai empat bagian luar," ujar Emi lagi.
Sementara itu Kapolres Muaraenim melalui Kasatreskrim AKP Fredo Situmorang SH Sik, mengatakan polisi sampai saat ini masih menyelidiki aksi nekat bunuh diri ini. Dari hasil informasi awal yang diterimanya, Hensi diduga sempat dimintai pertanggungjawaban dari pemilik counter karena ada uang sekitar Rp 50 juta yang belum jelas penggunaannya.
Seorang gadis bernama Hensi (22) warga Desa Ujan Mas Lama Kecamatan Ujan Mas, Muaraenim, yang sehari-harinya bekerja sebagai penjaga counter ponsel, nekat melakukan aksi bunuh diri dengan cara terjun bebas dari lantai IV Pasaraya Citra Jl Letnan Idham Muaraenim, Selasa (3/2) sore.
Bahkan sebelum melakukan aksi bunuh diri, gadis yang sudah yatim ini sempat menyayat kedua pergelangan tangannya dengan menggunakan sebilah pisau. Tentu saja aksi Hensi menjadi tontonan gratis ratusan warga Muaraenim. Bahkan akibat aksi nekat Hensi ini, lalu lintas di sekitar Pasaraya Citra macet sekitar dua jam. Sebab para pengguna jalan ikut-ikutan menonton, apalagi aksi bunuh diri dengan cara melompat tersebut belum pernah terjadi di kota Muaraenim.
Sejumlah keluarga dan aparat sempat membujuk agar Hensi membatalkan niat bunuh diri dengan terjun bebas. Mereka secara terus menerus memberikan semangat dan harapan kepada Hensi untuk mengurungkan niatnya melakukan aksi bunuh diri.
Namun setiap didekati oleh petugas, Hensi yang berdiri di sisi gedung bagian luar selalu menolak dan mengancam akan terjun langsung ke bawah. Akibatnya para petugas sangat kesulitan, apalagi kondisi bangunan tempat Hensi berdiri cukup sempit. Dikhawatirkan jika Hensi memberontak, bisa-bisa akan jatuh bersama para penolongnya.
Untuk mengantisipasi Hensi membentur langsung ke lantai bawah, petugas bersama masyarakat menumpukkan beberapa kasur busa dan permadani tepat di bawah lokasi Hensi berdiri. Dan setelah dibujuk tidak mempan, Hensi yang fisiknya semakin lemah karena mulai kehabisan darah yang keluar dari kedua pergelangan tangannya akhirnya limbung, dan langsung terjun bebas. Beruntung, badannya mengenai permadani serta kasur busa yang telah ditumpuk sebelumnya.
Masalah Uang
Sementara itu dari informasi beberapa teman Hensi yang bekerja di Pasaraya Citrashop, sebelum nekat menyayat tangan dan memanjat gedung, mereka tidak tahu keberadaan Hensi. Baru tahu ketika ada yang melihat wanita berdiri di atas gedung Pasaraya.
"Hensi, kerja di lantai I menjaga counter ponsel. Dia memang sering melakukan fitnes di lantai III. Rupanya dari ruang fitnes itulah dia kemudian berhasil memanjat ke lantai empat bagian luar," ujar Emi lagi.
Sementara itu Kapolres Muaraenim melalui Kasatreskrim AKP Fredo Situmorang SH Sik, mengatakan polisi sampai saat ini masih menyelidiki aksi nekat bunuh diri ini. Dari hasil informasi awal yang diterimanya, Hensi diduga sempat dimintai pertanggungjawaban dari pemilik counter karena ada uang sekitar Rp 50 juta yang belum jelas penggunaannya.