Ada banyak film dunia dengan tokoh utama wartawan. Kisahnya soal politik, korupsi, perang, termasuk tentang profesi kewartawanan itu sendiri. Blog Berita membuat daftar 20 film terbaik sepanjang masa mengenai wartawan, beberapa di antaranya disertai video.
Sekitar 10 dari 20 film wartawan ini sudah pernah kutonton atau kubaca kisahnya lewat buku dan resensi film di media pers. Ada tiga di antaranya yang paling kusukai, dan ketiganya difilmkan berdasarkan kisah nyata, yaitu Under Fire, All The President’s Men, dan The Killing Fields.
Under Fire - 1983
Film Under Fire dibintangi Nick Nolte sebagai jurnalis yang meliput hari-hari terakhir kekuasaan rezim Somoza di negara Nikaragua.
Yang paling kusukai dari film ini bukanlah plot atau jalan ceritanya, melainkan sosok si wartawan. Benar-benar hidup dan nyata cara Nick Nolte memerankan tokoh reporter berita. Dia meliput dengan selalu membawa kamera manual paling legendaris Nikon seri FM, kalau tidak salah FM3, plus motor-drive [pemutar rol film] tertempel di bagian pantat kamera.
Ini kamera yang kebal terhadap guncangan dan debu. Cukup berat, sehingga pundak atau tangan bisa keram menentengnya. Suaranya “seksi” saat dijepretkan atau ketika film digulung, berbeda dengan kamera-kamera digital yang sekarang.
Ketika pertama kali menonton Under Fire lewat VCD bajakan pada 1996, tahun kedua aku bekerja sebagai wartawan koran, aku berjanji dalam hati, “Suatu saat aku harus membeli kamera Nikon seri FM.” Akhirnya aku bisa membeli sebuah Nikon FM2 Black lengkap dengan motor-drive.
Tapi pada 2003 aku harus menjual kamera itu, juga dengan satu lensa tele Nikon, untuk membayar biaya operasi kelahiran anak kedua kami, Gibran, di rumah sakit bersalin. Sejak itulah aku hanya memakai kamera poket.
All The President’s Men
Film legendaris tentang profesi wartawan, korupsi, dan politik tingkat tinggi. Selain diangkat menjadi cerita film, kisahnya juga ditulis dalam bentuk buku. Kalangan mahasiswa dan dosen ilmu jurnalisme kerap menyebut buku tersebut sebagai “Kitab Suci Jurnalisme Investigasi”.
Video film All The President’s Men - 1976
Film All The President’s Men adalah cerita nyata dari artikel bersambung di suratkabar harian The Washington Post pada era 1970-an yang ditulis oleh dua orang wartawan pemula, Bob Woodward dan Carl Bernstein. Mereka menyelidiki kasus korupsi Watergate yang ada kaitannya dengan Presiden Richard Nixon, dan kemudian pemberitaan ini membuat Nixon lengser dari kursi kepresidenan.
Dari film All The President’s Men jurnalis bisa belajar bagaimana redaktur tidak gampang percaya pada hasil liputan reporter. Redaktur menyuruh reporter mengecek data secara berulang-ulang. Juga bagaimana wartawan harus merahasiakan narasumbernya yang meminta anonim.
Sumber utama, dengan nama samaran Deep Throat, yang membocorkan banyak informasi kepada kedua reporter Washington Post itu adalah Wakil Direktur FBI, Mark Felt, yang baru mengakuinya sendiri pada 2005.
The Killing Fields
Berkisah tentang kekejaman Pol Pot, pemberontak komunis Khmer Merah di Kamboja, yang membantai dua juta orang penduduk dan dikuburkan secara massal. Lokasi pembunuhan itulah yang kemudian disebut sebagai Ladang Pembantaian atau The Killing Fields. Ada tiga tokoh wartawan dalam film ini: seorang wartawan Kamboja, wartawan Inggris, dan satu jurnalis Amerika. Stasiun televisi Trans7 pernah memutarnya.
Film The Killing Fields - 1984
Ada kesan tak terlupakan mengenai The Killing Fields. Kisah inilah yang pertama menginspirasiku menjadi wartawan. Tahun 1991 aku mencari dan menggunting artikel-artikel yang berkaitan dengan The Killing Fields dari majalah dan koran bekas, seperti Tempo, Kompas, Suara Pembaruan, buku, dll.
Kemudian kumpulan klipping media itu kutulis ulang dengan bahasaku sendiri di sebuah buku tulis bersampul biru. Aku menceritakan kembali dengan kalimatku dan sudut pandangku sendiri. Juga kusisipkan opini dan penafsiranku.
Aku menulisnya dengan pulpen. Kutulis setiap malam. Sedikit demi sedikit. Sulit sekali kurasakan menulis ketika itu. Momen yang tidak akan bisa kulupakan. Latihan cara menulis artikel secara otodidak. Itu di Padang, ketika selama satu tahun aku tidak mau melanjutkan kelas 2 SMA. “Libur panjang”.
20 Film terbaik tentang wartawan versi Blog Berita
Sumber-sumber referensi antara lain Film Site, Internet Movie Data Base, All Movie, National Geographic, The New York Times, The Washington Post, YouTube, dll. Diurutkan berdasarkan tahun film dirilis.
- Inside Story - 1939
- Foreign Correspondent - 1940
- Night Editor - 1946
- Deadline USA - 1952
- Front Page Story - 1953
- All The President’s Men - 1976
- Network - 1976
- Newsfront - 1978
- Under Fire - 1983
- The Killing Fields - 1984
- Salvador - 1986
- Broadcast News - 1987
- The Paper - 1994
- Up Close and Personal - 1996
- Welcome to Sarajevo - 1997
- The Insider - 1999
- War Photographer - 2001
- Live from Baghdad - 2002
- Shattered Glass - 2003
- Good Night and Good Luck - 2005
War Photographer adalah film dokumenter James Nachtwey, seorang wartawan-foto freelance. Karyanya sering muncul di majalah Time, kantor berita Associated Press, dan media internasional lainnya. Dia telah memotret perang dan konflik di banyak negara, termasuk Indonesia. Karya jurnalistiknya tidak dalam format artikel berita, tetapi gambar.