Cemilan Tikus di Hotel Berbintang !

Daging tikus sebentar lagi bukan lagi monopoli warga miskin Bihar, India. Hotel-hotel berbintang di negara bagian itu, dalam waktu dekat akan menyediakan daging tikus dalam salah satu menu andalan. “Banyak hotel ternama di luar negeri yang sudah menyediakan daging tikus dalam menu utama mereka. Kami akan belajar dari mereka cara-cara memasak daging tikus. Dalam waktu dekat akan menerapkannya di sini,” kata Vijay Prakash, menteri kesejahteraan sosial negara bagian Bihar.

Tugas menyediakan daging-daging tikus untuk hotel-hotel ini diserahkan pada orang-orang Musahar, yang berarti pemakan tikus Bihar, terutama di ibukota Bihar, Patna.

Orang-orang Musahar ini memang sudah terkenal sebagai masyarakat pemakan daging tikus sejak zaman dulu. Masyarakat lapisan paling rendah di Bihar ini memburu tikus karena tak kuat membeli bahan pangan. Mereka biasanya berburu tikus di sawah.

Kaum Musahar diperkirakan berjumlah sekitar 2,3 juta orang. Mereka termasuk orang pinggiran di Bihar dan sampai sekarang tidak pernah merasakan buah pembangunan.
“Pemerintah memutuskan mengajak kaum Musahar untuk mendukung komersialisasi daging tikus,” ungkap Prakash.

Agar pasokan berjalan lancar, kaum Musahar juga akan diajari cara beternak tikus. Jadi, mereka tak perlu berburu di sawah lagi. “Kami akan membantu kaum Musahar mengelola peternakan tikus,” lanjut Prakash.

Menurut pejabat kota Patna, peternakan tikus itu diyakini akan membantu mereka memperoleh pendapatan. “Ini akan sangat membantu dan bisa mengubah kemiskinan yang sejak lama mereka alami asal semuanya berjalan lancar,” beber Prakash lagi.

Dia yakin daging tikus potensial menjadi makanan populer di India, terutama di kalangan turis. Menurut para ahli gizi, daging tikus juga kaya akan protein dan rasanya juga mirip dengan daging ayam.

Prakash menjelaskan, jika kaum Musahar sudah beternak tikus, maka persepsi sebagai kaum pemburu tikus akan hilang dengan sendirinya.
Pemikiran menjadikan tikus sebagai makanan utama di restoran-restoran hotel berbintang dan diternakkan oleh kaum pemburu tikus itu muncul setelah Prakash berkeliling di kota Patna. Dia menemukan bahwa daging tikus menjadi makanan populer di sepanjang aliran sungai Mokama maupun hotel pinggiran di Danapur, sebuah wilayah pinggir kota Patna. “Namanya patal bageri, dan permintaannya sangat tinggi,” katanya.

Banyak orang harus antri di toko-toko karena rasanya yang unik. India, yang berpenduduk lebih dari 1,1 miliar orang, diperkirakan dihuni lebih dari delapan miliar tikus. Itu berarti setiap orang mendapatkan tujuh ekor tikus untuk dimakan.

surya online
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris