Pemerintah China punya cara jitu untuk menahan laju pertumbuhan industri seks. Salah satunya adalah memaksa para pengunjung sauna malam dan panti pijat menunjukkan kartu identitas mereka.
Selama ini para pria pengunjung sauna dan panti pijat esek-esek bebas menyalurkan syahwat tanpa diketahui identitasnya. Namun mereka tidak bisa menyembunyikan identitasnya lagi karena seluruh informasi pribadi harus dicantumkan. Demikian dilaporkan China Daily, Selasa.
Banyak sauna dan panti pijat diletakkan di bagian depan rumah bordil. Selain untuk menekan pertumbuhan prostitusi, langkah ini juga ditujukan untuk mengurangi angka kejahatan menjelang pelaksanaan Olimpiade Beijing yang dibuka 8 Agustus.
"Tempat-tempat seperti itu telah menjadi sarang kejahatan dalam beberapa tahun terakhir karena kurangnya pengawasan dan buruknya pengelolaan," kata He Jing, wakil direktur badan keamanan di Guangzhou, ibu kota provinsi Guangdong.
Peraturan itu berlaku untuk orang-orang yang mengunjungi panti pijat atau sauna mulai pukul 01.00 hingga 08.00. Para penyelidik akan mendatangi tempat-tempat itu secara reguler untuk memastikan peraturan itu ditaati. Pelanggaran bisa diganjar pencabutan izin usaha.
Tentu saja aturan itu langsung membuat pengunjung sauna dan panti pijat melorot tajam. "Rata-rata ada 100 pelanggan tinggal sampai lepas tengah malam tiap hari di sauna kami. Pada masa puncak, misalnya trade fair dua tahunan, jumlahnya mencapai 300 orang. Tapi setelah ada aturan ini, jumlahnya melorot jadi 60 orang," kata Dong, pengelola salah satu sauna.
waspada online
Selama ini para pria pengunjung sauna dan panti pijat esek-esek bebas menyalurkan syahwat tanpa diketahui identitasnya. Namun mereka tidak bisa menyembunyikan identitasnya lagi karena seluruh informasi pribadi harus dicantumkan. Demikian dilaporkan China Daily, Selasa.
Banyak sauna dan panti pijat diletakkan di bagian depan rumah bordil. Selain untuk menekan pertumbuhan prostitusi, langkah ini juga ditujukan untuk mengurangi angka kejahatan menjelang pelaksanaan Olimpiade Beijing yang dibuka 8 Agustus.
"Tempat-tempat seperti itu telah menjadi sarang kejahatan dalam beberapa tahun terakhir karena kurangnya pengawasan dan buruknya pengelolaan," kata He Jing, wakil direktur badan keamanan di Guangzhou, ibu kota provinsi Guangdong.
Peraturan itu berlaku untuk orang-orang yang mengunjungi panti pijat atau sauna mulai pukul 01.00 hingga 08.00. Para penyelidik akan mendatangi tempat-tempat itu secara reguler untuk memastikan peraturan itu ditaati. Pelanggaran bisa diganjar pencabutan izin usaha.
Tentu saja aturan itu langsung membuat pengunjung sauna dan panti pijat melorot tajam. "Rata-rata ada 100 pelanggan tinggal sampai lepas tengah malam tiap hari di sauna kami. Pada masa puncak, misalnya trade fair dua tahunan, jumlahnya mencapai 300 orang. Tapi setelah ada aturan ini, jumlahnya melorot jadi 60 orang," kata Dong, pengelola salah satu sauna.
waspada online
