area Kebon Raya Bogor (KRB) disambar petir Senin (6/4) sore. Jasad
kedua korban, baru diketahui petugas KRB sehari kemudian, Selasa (7/4)
pagi.
Korban Jemadi 40 tahun, kelahiran Ponorogo merupakan warga kampung
Pasir Polgar RT 07/05 Kali Angke Cengkareng Jakarta. Sementara pasangan
selingkuhnya, Sumini 42 tahun, kelahiran Ponorogo merupakan warga RT
09/05 Kali Angke Cengkareng Jakarta.
Jemadi yang masih beristri, merupakan karyawan PT Kedaung Group yang
beralamt di Jalan Daan Mogok Jakarta. Istri korban yang berada di
Ponorogo, kaget ketika diberitahu peristiwa tewasnya sang suami. Dalam
memori HP korban, tertulis nama istrinya Adit.
Humas KRB, Amas 37, menuturkan, pihaknya sudah memperigatkan pengunjung
KRB dengan pengeras suara, agar secepatnya meninggalkan lokasi, ketika
hujan deras disertai petir Senin sore.
“Usai peringatan lewat pengeras suara, kami lalu masuk kedalam ruangan.
Karena hujan berhenti malam, maka patroli tidak kami lakukan. Paginya
baru patroli dan menemukan kedua korban,” ujar Amas.
Empat saksi yang juga karyawan KRB, Faturahman, Rosita, Hanif dan Sufa
mengungkapkan, kaget ketika melihat jasad kedua korban yang sudah dalam
kondisi tidak bernyawa.
“Posisi korban pria tengkurap dengan memakai baju kemeja cokelat dan
celana bahan kain berwarna biru terbakar dibagian pantat dan punggung.
Dari wajahnya mengeluarkan darah. Sementara korban wanita memakai
celana panjang biru baju bermotif kembang merah, terlentang dengan
wajah dan badan memar biru,” ungkap Faturahman.
Pantauan dilokasi, kedua korban tersambar petir, ketika berteduh dibawa
pohon Lici, sebuah pohon tua bernomor 1823 yang berdekatan dengan danau
Sigunting yang ditaburi teratai. Keduanya ditemukan pukul 06.30 WIB.
Kasus serupa diakui pihak KRB, merupakan kejadian terulang yang sering
terjadi, ketika Bogor dilanda hujan deras. “Yang paling parah, terjadi
pada tahun 2004 lalu, dimana sepasang sejoli kawula muda tersambar
petir dan terjepit ranting pohon yang patah, ketika memadu kasih dibawa
pohon Randu,” papar seorang petugas.
Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Irwansyah didampingi Kapolsek Bogor
Tengah, AKP Ade Yusuf Hidayat membenarkan, jika kedua korban pasangan
selingkuh meninggal akibat disambar petir, ketika Kota Bogor dilanda
hujan deras.
Korban wanita diakui Kasat Irwansyah, sudah berstatus janda. Sementara korban pria, masih memiliki istri di Ponorogo.
Dari olah TKP, petugas mengamankan barang bukti dari korban wanita
berupa, 1 kalung emas, 2 gelang, 2 cincin, 1 pasang anting dan uang
tunai Rp 938 ribu. Semuanya barang bukti, tersimpan dalam dompet
berwarna abu-abu dalam tas berwarna cokelat. Sedangkan dari korban
pria, petugas mendapatkan 1 buah HP Nokia type 3315 dan uang tunai Rp
54 ribu.
“Keluarga korban pria sudah kami hubungi, termasuk istrinya di
Ponorogo. Sedangkan keluarga korban wanita, sedang kami usahakan.
Rencananya sore atau malam ini, jenasah pria, akan diambil keluarganya
untuk dimakamkan,” tandas Ade dan Irwansyah.