Siswi SD Meninggal Dijemur Guru !

Seorang siswi yang berusia 11 tahun dan diduga telah dikenai hukuman badan oleh guru sekolahnya meninggal Jumat (17/4) di rumah sakit di New Delhi.

Setelah kejadian itu pemerintah memerintahkan penyelidikan mengenai peristiwa yang mengejutkan tersebut dan menegaskan perlunya pembentukan pusat penyuluhan di semua sekolah guna mencegah terulangnya peristiwa semacam itu.

Menteri Pembangunan Anak dan Perempuan Renuka Chowdhry mengatakan Komisi Nasional Hak Azasi Anak (NCPCR), harus lebih pro aktif mendatangi sekolah dan memberi penyuluhan.

"Kita semua, termasuk media, orang-tua dan rakyat perlu bertindak. Itu adalah kegagalan bersama karena kita membiarkan kejadian ini masih terjadi," kata Menteri tersebut.

NCPCR kemudian membentuk komisi untuk menyelidiki kasus penganiayaan ini. Komisi ini harus membuat laporan dalam waktu satu pekan.

Amod Kanth, pemimpin Komisi Delhi bagi Hak Asasi Anak, mengatakan, "Kami telah mengeluarkan pemberitahuan kepada kepala sekolah guna meminta penjelasan mengenai apa yang terjadi dan mengapa ini terjadi".

"Komisi tersebut juga telah mengirim surat ke Komisaris MCD (nama sekolah tersebut), yang harus melakukan penyelidikan mengenai masalah tersebut dan melapor kembali kepada kami dalam waktu tujuh hari," kata Kanth.

Tindakan hukum yang layak akan diputuskan setelah MCD menyampaikan laporannya. Manju, seorang guru MCD, menghukum Shanno, murid kelas 2 SD MCD di Bawana, karena tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan. Ia disuruh berdiri di bawah sengatan matahari dengan beberapa bata di pundaknya.

Shanno meninggal di RS Maharishi Valmiki di New Delhi, Jumat petang. "Ia meninggal di rumah sakit. Kami sedang menyelidiki kasus ini. Satu kasus berdasarkan pasal 304 IPC karena melakukan pembunuhan telah diajukan. Kami sedang menyelidiki laporan medis," kata Wakil Komisaris Polisi Atul Katiyar.

Zaki Ahmed, dokter yang merawat siswi itu, mengatakan sang gadis kecil memberi tahu mereka "dua batu bata ditaruh di pundaknya dan kemudia ia disuruh berdiri di bawah sinar matahari selama dua jam. Ia tak sanggup menjalani hukuman itu dan mulai muntah-muntah".

"Kami mengingini keadilan dan tak seorang pun boleh menderita seperti ini," kata ayah siswi tersebut, Ayub Khan. (kompas.com)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris