Praktik aborsi kalangan remaja di Jabar mencapai 160 hingga 200 ribu kasus per tahun. Angka itu menunjukkan satu dari sekitar 9 ribu remaja di Jabar melakukan aborsi. Diduga angkanya lebih banyak, sebab masalah aborsi masih seperti fenomena gunung es.
Angka itu disampaikan Pemerhati KB Saut Munthe saat diskusi 'Fenomena aborsi di Jabar' digelar di RM Citra Sari, Jalan Soka.
Menurutnya jumlah remaja (15-19 tahun) putri di Jabar diperkirakan sebanyak 1,824 juta jiwa. "Di Jabar angka aborsi remaja mencapai 160 hingga 200 ribu kasus per tahun. Ini pun kemungkinan fenomena gunung es. Bisa jadi angka sebenarnya lebih dari ini," katanya.
Sedangkan untuk nasional, jumlah remaja yang melakukan praktik aborsi mencapai 700 hingga 800 ribu remaja. "Total kasus aborsi di Indonesia dalam satu tahun mencapai 2 juta kasus, yang mana 700 hingga 800 ribu di antaranya adalah remaja," paparnya.
Dari survei yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di 5 kota, yaitu Cirebon, Tasikmalaya, Palembang, Singkawang, dan Kupang. Dari 1.388 responden remaja, diketahui 16,35 persen diantaranya telah melakukan hubungan seksual.
Dari jumlah tersebut, 40,1 persen menggunakan kontrasepsi dan 23,79 persen menyatakan siap melakukan aborsi jika terjadi kehamilan. (detikbandung.com)
Angka itu disampaikan Pemerhati KB Saut Munthe saat diskusi 'Fenomena aborsi di Jabar' digelar di RM Citra Sari, Jalan Soka.
Menurutnya jumlah remaja (15-19 tahun) putri di Jabar diperkirakan sebanyak 1,824 juta jiwa. "Di Jabar angka aborsi remaja mencapai 160 hingga 200 ribu kasus per tahun. Ini pun kemungkinan fenomena gunung es. Bisa jadi angka sebenarnya lebih dari ini," katanya.
Sedangkan untuk nasional, jumlah remaja yang melakukan praktik aborsi mencapai 700 hingga 800 ribu remaja. "Total kasus aborsi di Indonesia dalam satu tahun mencapai 2 juta kasus, yang mana 700 hingga 800 ribu di antaranya adalah remaja," paparnya.
Dari survei yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di 5 kota, yaitu Cirebon, Tasikmalaya, Palembang, Singkawang, dan Kupang. Dari 1.388 responden remaja, diketahui 16,35 persen diantaranya telah melakukan hubungan seksual.
Dari jumlah tersebut, 40,1 persen menggunakan kontrasepsi dan 23,79 persen menyatakan siap melakukan aborsi jika terjadi kehamilan. (detikbandung.com)