Kabar buruk tersiar dari sebuah sungai yang ada di antara pematang sawah di Dusun Kranjingan, Jember, Jawa Timur. Kabar yang masih belum jelas kebenarannya itu tersiar begitu cepat dari mulut ke mulut. Segera saja pinggiran sungai tersebut ramai dipadati warga.
Kabar buruk terjawab. Sebuah jasad tergeletak di sungai. Warga pun langsung menghubungi Kepolisian Sektor Sumber Sari. Belum selesai tugas pertama polisi, muncul jasad berikutnya. Aparat pun membuat sketsa tempat kejadian perkara untuk menganalisis apa yang terjadi pada kedua korban.
Jasad lalu dievakuasi. Tak ada secuil pun identitas tersisa pada korban. Dan tak satupun warga Dusun Kranjingan yang dapat mengenali kedua jasad ini. Jasad kaku ini jadi misteri. Polisi kemudian membuat sketsa wajah dan ciri ciri khusus dari kedua korban untuk disebarkan di tempat umum.
Ciri-ciri korban antara lain tato bergambar laba-laba dan memakai cincin putih. Sejak sketsa wajah disebar, masyarakat yang kehilangan sanak keluarga mulai mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah dokter Subandi untuk memastikan bahwa kedua jasad tersebut yang mereka cari.
Penyebaran pamflet sketsa wajah dan ciri-ciri korban ternyata ada manfaatnya. Keluarga korban mengenalinya dan mereka ingat dengan siapa korban terakhir bertemu. Berkat informasi itu, akhirnya dua dari tiga tersangka ditangkap. Korban diketahui bernama Ari dan Agung.
Polisi lalu memburu tersangka otak pembunuhan, Fahrul alias Nurul ke rumahnya. Namun polisi tak menemukan tersangka. Polisi tak mau lagi terkecoh, Fitria, istri Nurul dibawa untuk menunjukan keberadaan suaminya. Lokasi yang dituju adalah rumah orang tua Nurul.
Tiap sudut rumah diperiksa. Barang-barang yang dicurigai ada kaitan dengan pembunuhan disita. Istri Nurul sedih namun pasrah menanggung beban kejahatan yang diduga diotaki suaminya. Fitria mengaku tak tahu menahu perbuatan keji yang dituduhkan pada suaminya.
Buron sekian lama, tersangka Nurul akhirnya dibekuk di Pamekasan, Madura. Tersangka lalu digelandang ke Muncar, Banyuwangi untuk mencari barang bukti yang disembunyikan. Rumah persembunyian Nurul dan kawan-kawannya digeledah. Polisi menemukan kaos dan celana milik tersangka Widodo.
Berikutnya sebuah ponsel dan sepeda motor milik korban, Agung. Sayang, usaha polisi mencari senjata pembunuh tak membuahkan hasil. Polisi mengimbau kepada warga agar waspada jika kedatangan orang tak dikenal. Polisi menyimpulkan kasus ini murni perampokan.