2 Pria Tewas Dipelukan PSK Dolly di Surabaya !


Rasanya sangat miris mendengarnya, bagaimana tidak dalam hari yang sama di kota yang sama 2 petualang kenikmatan dunia malam harus meregang nyawanya di pelukan PSK sebutan populer wanita yang menjajakan tubuhnya dengan kalimat agak lebih halus yaitu pramunikmat.

lokalisasi surabayaDisaat dibeberapa kota lainnya banyak lokalisasi tutup, namun di kota Surabaya hingga saat ini masih beroperasi 5 lokalisasi yang mana salah satunya sudah melegenda dan sangat populer di kalangan pemuja syahwat yaitu Lokalisasi Dolly dimana menurut beberapa orang dibanggakan sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, punya tempat beginian kok bangga.

Kembali ke masalah tewasnya 2 pria pada hari Minggu kemarin, yang pertama adalah seorang pemuda yang ditemukan tewas di cafe GJack yang terletak di kawasan lokalisasi Moro Seneng. Diketahui korban bernama M. Sholeh (49) warga Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng, Gresik. Setelah tiba di lokalisasi di kawasan barat kota Surabaya tersebut Sholeh langsung pesan 4 pitcher bir dan membooking 2 purel cafe untuk menemaninya.

Setelah meminum bir yang dipesannya tadi Sholeh yang sudah menjelang senja usianya terkulai lemas dan membuat panik 2 wanita penghibur yang menemaninya, hingga akhirnya ajalpun tiba baginya di tempat kawasan merah tersebut. Akhirnya Mayat Sholeh di otopsi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Sutomo, Surabaya untuk diketahui secara pasti penyebab kematiannya.

Lalu korban kedua di hari Minggu naas bagi mereka tersebut adalah seorang kakek, Astaga mengelus dada mendengarnya. Disaat usia-usia diambang senja sungguh tragis harus mengakhiri hidup di tempat maksiat, namun inilah yang terjadi. Menurut beritajatim.com yang dikutip ruang hati menyebutkan, korban adalah kakek Sanusi yang berusia 63 tahun akhirnya menjemput ajal disebuah gubuk kecil (Prostitusi Pinggir Sungai) di daerah Dinoyo.

Diduga keras, sang kakek yang beralamat di kawasan Semolowaru tersebut kambuh penyakit jantungnya setelah usai 1 ronde permainan dengan PSK yang praktek di kawasan tersebut yang diketahui bernama Yuli. Bermula sang kakek yang membooking Yuli untuk satu kali permainan yaitu Rp 25 .000.- dan meminjam tempat di gubuk Mbok Sukanah. Setelah pacu memacu birahi tuntas satu ronde sang kakek terkulai lemas, spontan membuat Yuli panik, dan akhirnya kasus ini ditangani oleh Polsek Tegalsari.

Walah kok ya dihari yang sama ya kejadiannya, apa Malaikat pencabut nyawa gemes melihatnya atau apa? Hanya Tuhan Yang Mengetahui Segalanya, Duh mumpung masih diberi cukup usia mari menyudahi maksiat dan membangun kebaikan walau bermula dari hal kecil dari diri sendiri.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris