Ciudad Juarez, Meksiko (ANTARA News) - Seorang narapidana Meskiko yang diekstradisi dari AS mengaku, Rabu, telah membunuh delapan wanita dalam ritual memuja setan dekat Ciudad Juarez, kota perbatasan Meksiko yang penuh dengan aksi kekerasan.
Francisco Granados mengemukakan kepada hakim Meksiko bahwa dia dan dua temannya mengkonsumsi narkoba sebelum mebunuh para wanita malang itu dan membuang mayat mereka di saluran irigasi sebuah ladang kapas.
Mayat mereka ditemukan pada 2001.
Salah satu dari pembunuh bertugas membuat sesaji kepada Setan, katanya dalam kesaksiannya, seperti dilaporkan AFP.
Granados ditahan tiga tahun lalu di AS, tempat ia masih harus mendekam di balik jeruji besi setahun lagi akibat melakukan kejahatan lainnya.
Granados mengemukakan dirinya dan dua temannya juga mengambil bagian dalam pembunuhan lainnya dan banyak lagi mayat dikubur di salah satu rumah mereka.
Hakim telah mengganjar salah satu dari tersangka, Edgar Alvarez, dengan hukuman 26 tahun penjara.
Berbagai serangan brutal atas wanita dalam perang antar-gang penyelundup narkoba di Ciudad Juarez telah menyebabkan tewasnya lebih dari 1.000 orang pada tahun ini.
Lebih dari 400 wanita telah tewas dalam berbagai kejahatan yang disertai aksi kekerasan di kawasan itu, termasuk mutilasi dan pelecehan seksual, sejak 1993.
Francisco Granados mengemukakan kepada hakim Meksiko bahwa dia dan dua temannya mengkonsumsi narkoba sebelum mebunuh para wanita malang itu dan membuang mayat mereka di saluran irigasi sebuah ladang kapas.
Mayat mereka ditemukan pada 2001.
Salah satu dari pembunuh bertugas membuat sesaji kepada Setan, katanya dalam kesaksiannya, seperti dilaporkan AFP.
Granados ditahan tiga tahun lalu di AS, tempat ia masih harus mendekam di balik jeruji besi setahun lagi akibat melakukan kejahatan lainnya.
Granados mengemukakan dirinya dan dua temannya juga mengambil bagian dalam pembunuhan lainnya dan banyak lagi mayat dikubur di salah satu rumah mereka.
Hakim telah mengganjar salah satu dari tersangka, Edgar Alvarez, dengan hukuman 26 tahun penjara.
Berbagai serangan brutal atas wanita dalam perang antar-gang penyelundup narkoba di Ciudad Juarez telah menyebabkan tewasnya lebih dari 1.000 orang pada tahun ini.
Lebih dari 400 wanita telah tewas dalam berbagai kejahatan yang disertai aksi kekerasan di kawasan itu, termasuk mutilasi dan pelecehan seksual, sejak 1993.