PERCAYA tidak percaya, terkadang kejadian tidak masuk akal terjadi di tengah masyarakat kita. Seperti yang dialami Aldi Irwanto, bocah berusia enam tahun yang telah disunat tanpa diketahui siapa yang mengerjakannya.
Cerita aneh ini berawal saat bocah kelas I Sekolah Dasar (SD) ini tidur di kamarnya seperti biasanya Jumat malam. Malam itu yang diketahui hanyalah Aldi mengigau. Ketika bangun pagi, putra satu-satunya pasangan Sumarjo dan Suyanti itu tidak merasakan hal aneh terjadi padanya.
Namun, sekitar pukul 06.00, saat Aldi ingin buang air kecil, ia merasakan sakit pada kemaluannya. Saat Suyanti memeriksa Aldi, alangkah terkejutnya ia karena Aldi telah disunat.
Ayah Aldi juga terkejut melihat kejadian aneh tersebut. Sekitar pukul 08.00, ia langsung membawa Aldi menemui manteri Suhendar yang tinggal tidak jauh dari rumah. Setelah melihat kondisi Aldi, Suhendar berkomentar bahwa proses khitan yang dialami Aldi sangat rapi seperti ditangani tenaga profesional.
Sumarjo langsung bersyukur dengan yang dialami anak laki-lakinya. Keluarga Aldi yang tinggal di Desa Triharga, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan, pun menggelar syukuran atau dalam istilah mereka among-among dengan cara membagikan makanan ke para tetangga. Sumarjo pun berencana melangsungkan pesta besar merayakan khitanan ajaib yang dialami anaknya. Menurut Sumarjo, Aldi memang mempunyai keinginan besar segera disunat. Keinginan itu telah disampaikan Aldi kepada orang tuanya saat ia berusia lima tahun
Sumber: Lampungpost
Cerita aneh ini berawal saat bocah kelas I Sekolah Dasar (SD) ini tidur di kamarnya seperti biasanya Jumat malam. Malam itu yang diketahui hanyalah Aldi mengigau. Ketika bangun pagi, putra satu-satunya pasangan Sumarjo dan Suyanti itu tidak merasakan hal aneh terjadi padanya.
Namun, sekitar pukul 06.00, saat Aldi ingin buang air kecil, ia merasakan sakit pada kemaluannya. Saat Suyanti memeriksa Aldi, alangkah terkejutnya ia karena Aldi telah disunat.
Ayah Aldi juga terkejut melihat kejadian aneh tersebut. Sekitar pukul 08.00, ia langsung membawa Aldi menemui manteri Suhendar yang tinggal tidak jauh dari rumah. Setelah melihat kondisi Aldi, Suhendar berkomentar bahwa proses khitan yang dialami Aldi sangat rapi seperti ditangani tenaga profesional.
Sumarjo langsung bersyukur dengan yang dialami anak laki-lakinya. Keluarga Aldi yang tinggal di Desa Triharga, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan, pun menggelar syukuran atau dalam istilah mereka among-among dengan cara membagikan makanan ke para tetangga. Sumarjo pun berencana melangsungkan pesta besar merayakan khitanan ajaib yang dialami anaknya. Menurut Sumarjo, Aldi memang mempunyai keinginan besar segera disunat. Keinginan itu telah disampaikan Aldi kepada orang tuanya saat ia berusia lima tahun
Sumber: Lampungpost