Marah. Kecewa saat mengetahui anak gadisnya menjadi korban pemerasan di lingkungan sekolah. Itulah kegetiran yang kini mendiami perasaan seorang ibu yang anaknya sekolah di SMA Negeri 70 Jakarta. Mengirim surat pembaca ke salah satu media massa adalah jalan yang ditempuh.
Pemerasan itu salah satunya dengan menggunakan layanan pesan singkat (SMS). Kelas satu yang disebut utas harus segera disetorkan ke sejumlah siswa kelas tiga yang dipanggil agit. Tak hanya SMS, perintah bisa dilakukan secara langsung dengan mengumpulkan siswa kelas satu di salah satu ruang kelas. Rp 1 juta per kelas per minggu.
Kegiatan pertandingan olahraga Bulungan Cup atau Bulcup dipakai sebagai alasan pengumpulan dana. Menghadapi situasi ini, Kepala Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta, Pono Fadlullah, telah memberikan sanksi tegas kepada beberapa siswa kelas tiga yang terbukti memeras atau memalak.
Tak cuma pemerasan, perilaku sok berkuasa kelas tiga terhadap kelas satu telah terjadi sejak beberapa tahun silam. Dalih pengukuhan nama angkatan, siswa kelas satu harus menghadapi sejumlah kekerasan fisik. Kelas satu pun harus menjalani aksi tubir dalam ejaan secara terbalik terbaca ribut melawan siswa sekolah lain. Beringas.
Pelantikan angkatan kelas satu bahkan diikuti kegiatan tak senonoh yang mengarah pada pelecehan seksual. Tak berdaya, itulah yang dialami para siswa kelas satu. Pada sebuah kegiatan pelantikan ekstrakulikuler pun, lagi-lagi sebagian siswa kelas satu harus menerima aksi kekerasan dari kelas tiga.
Balas dendam. Alasan itulah yang meluncur dari seorang alumni atas cerita buram penganiayaan dan pelecehan itu. Sementara pihak sekolah berjanji memberikan sanksi bagi siswa yang terbukti melakukan aksi kekerasan, pemerasan, dan pelecehan di lingkungan sekolah.(TOZ/Tim Buser SCTV)
Pemerasan itu salah satunya dengan menggunakan layanan pesan singkat (SMS). Kelas satu yang disebut utas harus segera disetorkan ke sejumlah siswa kelas tiga yang dipanggil agit. Tak hanya SMS, perintah bisa dilakukan secara langsung dengan mengumpulkan siswa kelas satu di salah satu ruang kelas. Rp 1 juta per kelas per minggu.
Kegiatan pertandingan olahraga Bulungan Cup atau Bulcup dipakai sebagai alasan pengumpulan dana. Menghadapi situasi ini, Kepala Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta, Pono Fadlullah, telah memberikan sanksi tegas kepada beberapa siswa kelas tiga yang terbukti memeras atau memalak.
Tak cuma pemerasan, perilaku sok berkuasa kelas tiga terhadap kelas satu telah terjadi sejak beberapa tahun silam. Dalih pengukuhan nama angkatan, siswa kelas satu harus menghadapi sejumlah kekerasan fisik. Kelas satu pun harus menjalani aksi tubir dalam ejaan secara terbalik terbaca ribut melawan siswa sekolah lain. Beringas.
Pelantikan angkatan kelas satu bahkan diikuti kegiatan tak senonoh yang mengarah pada pelecehan seksual. Tak berdaya, itulah yang dialami para siswa kelas satu. Pada sebuah kegiatan pelantikan ekstrakulikuler pun, lagi-lagi sebagian siswa kelas satu harus menerima aksi kekerasan dari kelas tiga.
Balas dendam. Alasan itulah yang meluncur dari seorang alumni atas cerita buram penganiayaan dan pelecehan itu. Sementara pihak sekolah berjanji memberikan sanksi bagi siswa yang terbukti melakukan aksi kekerasan, pemerasan, dan pelecehan di lingkungan sekolah.(TOZ/Tim Buser SCTV)