Bayi Kembar Satu Kepala |
Duka menyelimuti hati pasangan Yeni Dethan, 23, dan Bernard Elik, 25, warga Kelurahan Olafuliha'a, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote-Ndao. Mereka mendapat momongan kembar. Sayang, si kecil lahir tidak sempurna. Organ tubuhnya tak lengkap.
Kembar yang lahir Kamis malam dalam perjalanan menuju Puskesmas Olafuliha'a di Pantai Baru itu memiliki empat kaki, empat tangan, dua badan, tapi hanya satu kepala. Kini, bayi yang belum diberi nama tersebut dalam perawatan intensif tim medis RS Ba'a, Kabupaten Rote-Ndao.
''Beruntung bayi kami selamat meski tanpa bantuan bidan," tutur Yeni Dethan.
Bernard Elik menyatakan bahwa selama hamil, istrinya hanya tiga kali memeriksakan kandungannya ke bidan.
Kepala Bagian Pelayanan RSUD Ba'a, dr Rina Iksan, mengatakan bayi kembar dempet dada itu saat ini dirawat di dalam inkubator. Selain organ yang tidak lengkap, berat badan bayi kembar itu kurang. Hanya 2 kilogram saat lahir.
''Rencananya, ibu dan bayi kembar itu dirujuk ke RSUD Kupang hari ini (kemarin-- red). Tapi, terkendala administrasi. Surat Keterangan Tidak mampu (SKTM) masih diproses. (JP/ly)
Kembar yang lahir Kamis malam dalam perjalanan menuju Puskesmas Olafuliha'a di Pantai Baru itu memiliki empat kaki, empat tangan, dua badan, tapi hanya satu kepala. Kini, bayi yang belum diberi nama tersebut dalam perawatan intensif tim medis RS Ba'a, Kabupaten Rote-Ndao.
''Beruntung bayi kami selamat meski tanpa bantuan bidan," tutur Yeni Dethan.
Bernard Elik menyatakan bahwa selama hamil, istrinya hanya tiga kali memeriksakan kandungannya ke bidan.
Kepala Bagian Pelayanan RSUD Ba'a, dr Rina Iksan, mengatakan bayi kembar dempet dada itu saat ini dirawat di dalam inkubator. Selain organ yang tidak lengkap, berat badan bayi kembar itu kurang. Hanya 2 kilogram saat lahir.
''Rencananya, ibu dan bayi kembar itu dirujuk ke RSUD Kupang hari ini (kemarin-- red). Tapi, terkendala administrasi. Surat Keterangan Tidak mampu (SKTM) masih diproses. (JP/ly)