SUGENG memang luar biasa. Pria berusia 20 tahun warga Gang Selebor, Desa Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah, itu lolos dari maut setelah 20 menit begulat di dalam air dengan buaya.
Perlawanan sengit Sugeng membuahkan hasil. Buaya itu melepaskan gigitan dan cengkramannya, lalu menghilang di dalam air. Sekujur tubuh Sugeng pun penuh luka. Setidaknya dia mendapat 82 jahitan akibat cengkraman dan gigitan buaya ganas penghuni perairan Sungai Selan itu.
Sugeng juga patut berterima kasih dengan dua rekannya sesama nelayan, yaitu Yusuf (50) dan Bujang (23). Kedua sahabat setianya itu saat melihat Sugeng berjibaku untuk lolos dari maut memberikan pertolongan dengan memukul tubuh buaya yang panjangnya hampir 3 meter.
Peristiwa yang sulit dilupakan Sugeng itu terjadi pada Sabtu pagi. Bersama dua rekannya, dengan menggunakan kapal motor, Sugeng mencari udang, ikan, dan kepiting di sekitar sungai Peniduk (DAS Sungai Selan).
Ketiga nelayan itu bertolak dari desanya pada Kamis. Setelah tiga hari mencari ikan, hasilnya cukup lumayan. Tiga kotak ikan fiber yang mereka bawa terisi penuh.
Pada Sabtu sebelum kembali ke darat, ketiga nelayan hendak menarik jaring ikan yang mereka pasang sekitar sungai Peniduk. Saat ditarik tidak seperti biasa, jaring terasa sangat berat.
Sugeng pun turun ke air yang dalamnya sekitar 1,5 meter. Dia bermaksud memeriksa jaring kalau-kalau tersangkut kayu.
Baru saja turun ke air, tiba-tiba seekor buaya langsung menyambar Sugeng. Dengan cepat buaya tadi menarik Sugeng ke dalam air. Sugeng yang memiliki tubuh cukup kekar itu berusaha sekuat tenag memberikan perlawanan. Sugeng pun timbul tenggelam dari air.
Melihat kejadian tersebut Bujang dan Yusuf memberikan pertolongan. Apalagi, darah terlihat mengucur dari tubuh Sugeng.
Bujang dan Yusuf menggunakan bambu dan kayu yang ada di kapal memukul tubuh buaya yang mencengkram Sugeng. Setelah 20 menit bergelut, akhirnya buaya melepaskan cengkramannya dari tubuh Sugeng.
Sugeng yang sudah tampak lemas ditarik ke atas kapal. Ketiganya pun bergegas menuju Pelabuhan Sungai Selan. Setiba di darat, Sugeng langsung dibawa menuju puskesmas terdekat. Dia pun kehabisan banyak darah karena luka robek di dada, perut, dan tangan.
"Waktu itu aku berusaha mencolok mata buaya yang merupakan kelemahannya, tetapi posisi tangan kanan terjepit dipelukan buaya sehingga kami terus bergelut," kata Sugeng ditemui di UGD Puskesmas Sungai Selan, Sabtu.
Sementara itu, Bujang mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 saat matahari baru mulai naik. Sugeng berinisiatif memeriksa jaring ikan yang mereka pasang di air. Baru saja turun ke air, mereka kaget alang kepalang, ternyata seekor buaya langsung menerkam Sugeng.
"Cepat sekali buaya itu menyambarnya dan langsung diseret," kata Bujang.
Yusuf dan Bujang tak tinggal diam. Mereka yang melihat rekannya berupaya melepaskan diri turut membantu menghajar buaya ganas itu.
"Setelah kami pukuli dengan bambu barulah kami berusaha melepaskan cengkraman buaya di tubuh Sugeng yang mulai melemah," kata Bujang.
Bujang pun tak henti-hentinya mengucapkan syukur karena rekanya itu lolos dari maut. "Kalau melihat kejadian cukup mengerikan. Bersyukur dia selamat," tukas Bujang.
(bangka pos/die)
Perlawanan sengit Sugeng membuahkan hasil. Buaya itu melepaskan gigitan dan cengkramannya, lalu menghilang di dalam air. Sekujur tubuh Sugeng pun penuh luka. Setidaknya dia mendapat 82 jahitan akibat cengkraman dan gigitan buaya ganas penghuni perairan Sungai Selan itu.
Sugeng juga patut berterima kasih dengan dua rekannya sesama nelayan, yaitu Yusuf (50) dan Bujang (23). Kedua sahabat setianya itu saat melihat Sugeng berjibaku untuk lolos dari maut memberikan pertolongan dengan memukul tubuh buaya yang panjangnya hampir 3 meter.
Peristiwa yang sulit dilupakan Sugeng itu terjadi pada Sabtu pagi. Bersama dua rekannya, dengan menggunakan kapal motor, Sugeng mencari udang, ikan, dan kepiting di sekitar sungai Peniduk (DAS Sungai Selan).
Ketiga nelayan itu bertolak dari desanya pada Kamis. Setelah tiga hari mencari ikan, hasilnya cukup lumayan. Tiga kotak ikan fiber yang mereka bawa terisi penuh.
Pada Sabtu sebelum kembali ke darat, ketiga nelayan hendak menarik jaring ikan yang mereka pasang sekitar sungai Peniduk. Saat ditarik tidak seperti biasa, jaring terasa sangat berat.
Sugeng pun turun ke air yang dalamnya sekitar 1,5 meter. Dia bermaksud memeriksa jaring kalau-kalau tersangkut kayu.
Baru saja turun ke air, tiba-tiba seekor buaya langsung menyambar Sugeng. Dengan cepat buaya tadi menarik Sugeng ke dalam air. Sugeng yang memiliki tubuh cukup kekar itu berusaha sekuat tenag memberikan perlawanan. Sugeng pun timbul tenggelam dari air.
Melihat kejadian tersebut Bujang dan Yusuf memberikan pertolongan. Apalagi, darah terlihat mengucur dari tubuh Sugeng.
Bujang dan Yusuf menggunakan bambu dan kayu yang ada di kapal memukul tubuh buaya yang mencengkram Sugeng. Setelah 20 menit bergelut, akhirnya buaya melepaskan cengkramannya dari tubuh Sugeng.
Sugeng yang sudah tampak lemas ditarik ke atas kapal. Ketiganya pun bergegas menuju Pelabuhan Sungai Selan. Setiba di darat, Sugeng langsung dibawa menuju puskesmas terdekat. Dia pun kehabisan banyak darah karena luka robek di dada, perut, dan tangan.
"Waktu itu aku berusaha mencolok mata buaya yang merupakan kelemahannya, tetapi posisi tangan kanan terjepit dipelukan buaya sehingga kami terus bergelut," kata Sugeng ditemui di UGD Puskesmas Sungai Selan, Sabtu.
Sementara itu, Bujang mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 saat matahari baru mulai naik. Sugeng berinisiatif memeriksa jaring ikan yang mereka pasang di air. Baru saja turun ke air, mereka kaget alang kepalang, ternyata seekor buaya langsung menerkam Sugeng.
"Cepat sekali buaya itu menyambarnya dan langsung diseret," kata Bujang.
Yusuf dan Bujang tak tinggal diam. Mereka yang melihat rekannya berupaya melepaskan diri turut membantu menghajar buaya ganas itu.
"Setelah kami pukuli dengan bambu barulah kami berusaha melepaskan cengkraman buaya di tubuh Sugeng yang mulai melemah," kata Bujang.
Bujang pun tak henti-hentinya mengucapkan syukur karena rekanya itu lolos dari maut. "Kalau melihat kejadian cukup mengerikan. Bersyukur dia selamat," tukas Bujang.
(bangka pos/die)