Seorang kontraktor yang sebelumnya bekerja di militer Amerika dengan basis di Irak teah dituduh melakukan hacking ke computer gadis ramaja di Amerika, dan memaksa mereka untuk mengirimkan foto telanjang mereka kepada kontraktor tersebut. Patrick Connolly, kontraktor asal Irlandia tersebut telah dituduh melakukan hacking computer, dan kemudian ia ditahan di Atlanta.
“Sekarang ini, Connolly sedang mengalami tuduhan serius.” ucap Steve Cole, juru bicara pengacara dari Connolly. Enam dari tujuh remaja wanita yang tidak mau disebutkan namanya tersebut, telah menjadi korban dalam komplain criminal, tinggal di Florida, Space Coast, Orlando dan Miami, namun pengacara Connolly mengatakan bahwa Connolly tidak hanya berhubungan dengan mereka, namun juga remaja wanita di seluruh dunia sejak tahun 2005.
Menurut pihak kepolisian, cerita berawal dari remaja wanita yang mendapatkan IM (Instant Message) dari alamat yang tidak dikenal. Connolly sendiri ketika itu diketahui menggunakan nama samaran "Casperlovesya" dan "cucumbersn". Ketika korban remaja wanita kemudian menanyakan siapa sebenarnya pemilik nama tersebut, mereka kemudian mendapat response, “Saya adalah hacker computer kamu”. Kemudian si pengirim meminta remaja wanita yang menjadi korbannya untuk mengirim foto bugil mereka. Jika mereka menolak, maka hacker mengancam akan memberikan informasi personal ke online mengenai remaja wanita tersebut, yang diperolehnya ketika menyusup ke computer korban. Ironisnya, banyak remaja wanita yang tertipu dan menuruti kemauan si pengirim.
Namun, terkadang Connolly juga membuat ancaman lain, seperti akan menyakiti kakak atau adik korbannya, atau menghapus file di computer secara permanent jika korban menolak mengirimkan image-nya, atau Connolly akan mengirimkan image webcam secara eksplisit yang dibuat oleh teman korban kepada nenek korban jika korban tidak mengambil fotonya sendiri. Sementara Connolly sendiri mengakui bahwa dirinya telah memasukkan program ke dalam computer korban dimana ia dapat mengambil alih computer dari jarak jauh, dan memberikan izin dirinya untuk melihat foto dan membaca file miliki korban remaja wanita tersebut. Cara lainnya, Connolly menjelaskan, ia membuat profil di Facebook dan dengan segera mencari nama dari remaja wanita yang menjadi sasarannya