Gara-gara pernah keluar masuk tempat lokalisasi pelacuran (tapi bukan untuk jajan lho, melainkan untuk investigative reporting), seorang teman beranalisa kepada saya.
Pelacur itu kan istilahnya banyak: ada PSK, WTS, pecun, perek, bispak, neneng-neneng, amoy, pokoknya macam-macam. Setiap sebutan itu kan ada asbabun nuzulnya. Di Batam dan Tanjung Pinang, mereka disebut “neneng-neneng” karena kebanyakan pekerja prostitusi datang dari Sunda (maaf, bukan hendak menyinggung suku tertentu). Nah, di Amerika mereka disebut hooker.
“Kamu tahu kenapa mereka disebut hooker?” tanya temen saya itu.
“Ya, nggak tahu. Coba tolong jelaskan,” pinta saya.
Dan, ternyata penjelasannya membuat saya terperangah, sembari tertawa cekikian sendiri. Ternyata, istilah hooker diambil dari nama seorang jenderal. Seperti apa penjelasannya?
Ini dia: Jenderal Hooker
Istilah “hooker” dalam dunia kepelacuran di Amerika digunakan untuk menyebut wanita penghibur, ternyata berasal dari para prajurit Amerika. Saat perang sipil, dikenal seorang Jenderal dari pihak Union (Utara) yang bernama Joseph Hooker.
Jenderal ini sering membawa wanita-wanita penghibur untuk menemaninya di kota New Orleans sepanjang masa perang sipil. Oleh anak buahnya, wanita-wanita ini diberi nama “Hookers Division”.
Lama kelamaan kata “Division” menghilang, dan akhirnya wanita-wanita dengan profesi yang demikian itu mendapat sebutan “hooker” hingga sekarang.
Mau lihat tampang si jenderal. Seganteng apa sih dia? Tuh di samping, orangnya.