Riyadh - Sekelompok ulama Arab Saudi mendesak Menteri Informasi Saudi yang baru untuk melarang kaum wanita muncul di televisi atau koran-koran dan majalah. Desakan itu disampaikan 35 ulama garis keras kepada Menteri Informasi Abdel Aziz Khoja, yang baru diangkat oleh Raja Abdullah pada 14 Februari lalu.
"Kami punya harapan besar bahwa reformasi media ini akan tercapai oleh Anda," kata para ulama tersebut dalam statemen mereka.
"Kami telah memperhatikan bagaimana berakarnya kejahatan di dalam Kementerian Informasi dan Budaya, di televisi, radio, pers, klub budaya dan pameran buku," demikian statemen tersebut seperti dilansir harian Sydney Morning Herald.
"Tak boleh ada wanita Saudi yang muncul di TV, apapun alasannya. Tak ada gambar wanita yang bisa muncul di koran-koran dan majalah Saudi," seru para ulama dalam statemen mereka yang juga melarang adanya acara musik di televisi.
Menteri Informasi Saudi sebelumnya, Iyad Madani, menuai kecaman dari sejumlah ulama garis keras karena mengizinkan acara musik di stasiun TV milik pemerintah. Kaum wanita juga muncul di stasiun TV dengan memperlihatkan wajah mereka.
Meski di tempat-tempat umum, kebanyakan wanita menutupi wajah mereka dengan cadar.
Rita Uli Hutapea - detikNews
"Kami punya harapan besar bahwa reformasi media ini akan tercapai oleh Anda," kata para ulama tersebut dalam statemen mereka.
"Kami telah memperhatikan bagaimana berakarnya kejahatan di dalam Kementerian Informasi dan Budaya, di televisi, radio, pers, klub budaya dan pameran buku," demikian statemen tersebut seperti dilansir harian Sydney Morning Herald.
"Tak boleh ada wanita Saudi yang muncul di TV, apapun alasannya. Tak ada gambar wanita yang bisa muncul di koran-koran dan majalah Saudi," seru para ulama dalam statemen mereka yang juga melarang adanya acara musik di televisi.
Menteri Informasi Saudi sebelumnya, Iyad Madani, menuai kecaman dari sejumlah ulama garis keras karena mengizinkan acara musik di stasiun TV milik pemerintah. Kaum wanita juga muncul di stasiun TV dengan memperlihatkan wajah mereka.
Meski di tempat-tempat umum, kebanyakan wanita menutupi wajah mereka dengan cadar.
Rita Uli Hutapea - detikNews