Ulah Tamrin (57), warga Desa Temayang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, meski sudah mempunyai dua cucu, tega menggauli Sinta (bukan nama sebenarnya), gadis berusia 19 tahun hingga hamil empat bulan.
Sinta adalah gadis yang mengalami keterbelakangan mental. Karena perbuatannya ini, Tarmin yang duda satu anak tersebut harus mendekam di sel tahanan Polres Tuban, Selasa (3/3). Aib Tarmin nyaris tidak terbongkar jika Sinta tidak sering muntah-muntah beberapa hari terakhir.
Mengetahui hal tersebut, keluarganya berusaha mengobati anak ketiga dari empat bersaudara ini dengan membawanya ke dukun pijat di daerah setempat.
Alangkah terkejut keluarga Sinta ketika sang dukun mengatakan bahwa gadis yang sulit bicara tersebut sedang hamil beberapa bulan. Sinta akhirnya mengakui pernah digauli oleh pria.
Karena pengakuan Sinta sulit dipahami lantaran bicaranya tidak lancar, keluarga sepakat mengumpulkan semua orang kampung. “Ketika kami pertemukan dengan beberapa warga kampung, dia langsung menunjuk Tamrin,” kata Tarip (36), salah satu keluarga Sinta.
Mengetahui hal tersebut, pelaku awalnya tidak mau mengakui perbuatannya. Warga kemudian sepakat menyelesaikan permasalahan ini ke perangkat desa. “Saat itu baru Tamrin mengakui bahwa telah menggauli korban,” ujarnya.
Dari pengakuanya, dia telah dua kali menggauli Sinta. Semuanya dilakukan di rumah Tamrin yang berdekatan dengan rumah korban. Selanjutnya, keluarga korban yang tidak terima dengan perlakuan Tamrin meminta agar kasus ini dilanjutkan ke jalur hukum.
Kompas
Sinta adalah gadis yang mengalami keterbelakangan mental. Karena perbuatannya ini, Tarmin yang duda satu anak tersebut harus mendekam di sel tahanan Polres Tuban, Selasa (3/3). Aib Tarmin nyaris tidak terbongkar jika Sinta tidak sering muntah-muntah beberapa hari terakhir.
Mengetahui hal tersebut, keluarganya berusaha mengobati anak ketiga dari empat bersaudara ini dengan membawanya ke dukun pijat di daerah setempat.
Alangkah terkejut keluarga Sinta ketika sang dukun mengatakan bahwa gadis yang sulit bicara tersebut sedang hamil beberapa bulan. Sinta akhirnya mengakui pernah digauli oleh pria.
Karena pengakuan Sinta sulit dipahami lantaran bicaranya tidak lancar, keluarga sepakat mengumpulkan semua orang kampung. “Ketika kami pertemukan dengan beberapa warga kampung, dia langsung menunjuk Tamrin,” kata Tarip (36), salah satu keluarga Sinta.
Mengetahui hal tersebut, pelaku awalnya tidak mau mengakui perbuatannya. Warga kemudian sepakat menyelesaikan permasalahan ini ke perangkat desa. “Saat itu baru Tamrin mengakui bahwa telah menggauli korban,” ujarnya.
Dari pengakuanya, dia telah dua kali menggauli Sinta. Semuanya dilakukan di rumah Tamrin yang berdekatan dengan rumah korban. Selanjutnya, keluarga korban yang tidak terima dengan perlakuan Tamrin meminta agar kasus ini dilanjutkan ke jalur hukum.
Kompas
